Selamat membaca:)
"Enak aja lo gue udah sikat gigi!! ." ucap Tiara yang langsung masuk kedalam rumah.
Sementara Artha terbahak melihat pipi Tiara yang kini sudah merah merona.~~~~~
Sepulang dari supermarket Artha terus mengomel sepanjang jalan karna uangnya terkuras habis untuk membayar belanjaan yang di beli Tiara.
"Duit gue ludes gara-gara lo. Pake alasan gak bawa dompet pula, lo niat belanja gak sih kalo niat pasti bawa duit. Terus ini belanjaan gue yang bawa mana berat lagi." oceh Artha.
"Ngoceh mulu, jadi lo gak ikhlas nih? Tenang nanti gue ganti!" -Tiara.
“Ikhlas kok, gak usah diganti.” – Artha.“Ini itu hukuman buat lo udah ngatain gigi gue bau.” – Tiara.
"Lah gue berkata jujur mulut lo emang bau." – Artha."Ya gak usah sampe deket-deket juga kali gue kira lo mau... " Tiara menggantungkan ucapannya.
" Lo kira gue mau cium lo?" Tebak Artha." Gak akan lah. Kecuali lo udah jadi istri gue. " ucap Artha yang menekankan suaranya pada kalimat terakhir.
" Apa??! Gue gak mau jadi istri lo!" -Tiara.
" Lah bodo amat. "-Artha.
" Gue gak berharap lo cium idiw. "-Tiara.
Artha tidak mendengarkan apa yang dikatakan Tiara ia terus berjalan santai mendahului Tiara. Tiba-tiba Artha berjalan mundur ketika itu Tiara menabrak punggung Artha.
“Aduh pala gue, Artha bego ngapain lo nge-rem mendadak sih!!” Omel Tiara."Ehh maaf, hushh..husshh" usir Artha pada seekor kucing kecil.
Tiara mengikuti pandangan Artha bukannya mengusir kucing tersebut malah ia ingin membawa pulang.
"Wahh anak kucing lutunyaaa." ucap Tiara yang hendak menggendong kucing tersebut."Huaaa jangan Di gendong, itu bulunya berterbangan." teriak Artha yang menjauhi Tiara.
"Kenapa? Lo takut kucing yaa." Ucap Tiara sambil menatap jail pada Artha.
"Gak gue gak takut cuma jijik doang." elak Artha.
"Ohh jijik nihh." Tiara mengejar Artha dengan anak kucing yang digendongnya.
"Buang gak?! Atau gue bunuh lo. " jerit Artha yang berlari sangat kencang menyelamatkan diri dengan belanjaan yang ia jinjing.
Sesampainya dirumah Artha buru-buru masuk ke gerbang dan menguncinya, dengan nafas tersengal-sengal ia mendudukan badannya tak jauh dari gerbang. Beberapa menit kemudian Tiara datang masih setia menggendong anak kucing itu.
"Buang bego jangan dibawa masuk! ." bentak Artha. Tiara malah tertawa terbahak-babak melihat tingkah Artha didepan banyak orang terlihat cool dan berkarisma tetapi takut pada seekor anak kucing.
"Cowo ko takut kucing." ucap Tiara yang belum berhenti dengan tawanya.
Entah kenapa ia sangat bahagia sekali dekat dengan Artha dan sangat senang manjahilinya. Dengan cowo ini Tiara tidak perlu menjaga imagenya selalu menampilkan sesuai dengan nyatanya. Tiara merasakan nya ada yang berbeda dengan hatinya kini ‘gue rasa sebagian kebahagiaan gue ada pada diri lo tha.’ Batin Tiara.
Kini sebagian kebahagiaan gue ada pada diri lo tha.
'Tiara Rasyafa'N
ext yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA
Teen FictionKetika rasa cinta lebih besar mampu mengalahkan egoku. 21/10/2019 #1-anaksmk