Bagian 19

1K 34 0
                                    

Emang ya gue itu ditakdirkan sebagai pemeran pengganti ketika pemeran utama gak ada.
'Shiddartha Darmawana'

Selamat membaca:)

Hari ini hari libur Tiara dan Artha berada dirumah sementara Panji dan Fitri tidak ada libur bekerja mereka sibuk menggeluti bisnisnya yang kian hari makin berkembang. Lalu Reva? Ia masih setia dikasurnya berbaring tertidur.

Tiara merasa bosan sekali ia mengajak Raffi untuk jalan-jalan tetapi Raffi menolak ia beralasan sedang ada urusan penting. Tiara keluar rumah melihat Artha yang sedang sibuk mengelap motor kesayangannya seperti biasa satu ide muncul diotak Tiara ia sengaja melempar tanah ke motor Artha yang baru saja di mandikan.

"Ya ampun motor gue kotor lagi ara!!" teriak Artha.

"Maaf gak sengaja hehe." cengir Tiara.

"Gada kerjaan banget sih gangguin gue mulu, lo suka sama gue yaa.." ucap Artha denga percaya diri.

Yang ditanya malah diam memikirkan ucapan Artha entah dia tidak mengerti perasaannya saat ini Raffi memang pacarnya hanya sekedar status sungguh dalam lubuk hatinya Artha selalu ada untuknya walaupun ngeselin itu menjadi sebagian kebahagiaan nya.

"Diem berarti iya" lanjut Artha.

"Eh enak aja sotoy banget sih jadi orang."-Tiara.
"Anter gue yuk tha ke minimarket." ajak Tiara.

"Ogah sama pacar lo aja sana." ucap Artha yang masih mengelap motornya yang kotor akibat ulah Tiara.
"Nah udah bersih." lanjutnya.

"Raffi gak bisa lagi ada urusan, Ayo dong artha." bujuk Tiara.

"Pacar lo gk bisa aja lari ke gue, emang ya gue itu ditakdirkan sebagai pemeran pengganti ketika pemeran utama gak ada." ucap Artha dengan muka serius.

Hati Tiara terasa tertohok mendengar ucapan Artha yang benar adanya.
”Pacar lo sebenarnya lagi ada urusan sama selingkuhan.”  Lanjut Artha.

“Apa sih gak usah ngejelek-jelekin Raffi.” – Tiara.

“ Gue kasih tau ya, dia itu playboy ra banyak yang bilang pasti kalo pacaran sama dia gak perawan lagi. Lo belum di apa-apain kan sama dia? “-Artha.

“Gue juga bisa jaga diri. Udah deh lo mau terus gibahin Raffi atau mau nganterin gue."-Tiara.

"Eum oke gue anter, tapi jalan aja motor gue kasian baru dicuci takut kotor lagi bersentuhan sma lo." kekeh Artha.

"Ishh Ngeselin nya gak pernah ilang." cubit Tiara pada pinggang Artha.

"Berani ya cubit gue." Artha menyerang Tiara dengan jurus menggelitik pinggangnya.

"Artha geli bego." ucap Tiara yang tidak bisa lari kemana-mana karna tubuh mungil Tiara dikuasai oleh tangan kekar Artha.

Artha menghentikan aktivitasnya itu masih memegang pinggang Tiara lalu ia memojokan tubuhnya pada tembok, Artha mendekatkan wajahnya pada wajah Tiara sampai hanya berjarak 3 centi dengan senyum yang terukir diwajahnya. Sementara dengan Tiara hatinya sudah tidak karuan ia tidak bisa melakukan apapun melihat apa yang dilakukan Artha sangat diluar dugaannya.

"Tiara.." bisik Artha.

Tiara memalingkan wajahnya tidak berani menatap balik tatapan Artha yang lembut membuat hatinya berdesir. Hanya Artha yang bisa membuatnya seperti ini. Raffi? Cowok itu tidak pernah menatapnya selembut sperti ini.

"Mulut lo bau lo belum sikat gigi ya." kekeh Artha.

Tiara melotot pada Artha dengan sekuat tenaga ia dorong tubuhnya sampai jatuh ke lantai.

Hulaaa balik lagi nii author tunggu kelanjutannya gayn.
Thanks:)

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang