Cast :
Jo Ha Na
Lee Eum Na
Yoo Sun Mi
Bang Yedam
Kim Tae Hyung
Jeon Jung Kook
Sung won
Others cast
Jo Han Sung
Kang Young Hyun
Song Min Ho
(Cerita ini sebagian kisah nyata dan sebagian adalah fiksi dari si penulis,cause saya fangirl. Dan author orangnya rada puitisㅋㅋㅋㅋ)( Tujuan hidup haruslah setinggi langit dimana semua orang ingin menggapainya, bukan seperti tanah dimana semua orang bisa menginjaknya.)
Ha Na dan Sun Mi pergi ke sekolah seperti biasanya, Ha Na membawa tas Eum Na ke sekolah yang belum dia serahkan pada pemiliknya itu. Ketika mereka sampai didepan gerbang sekolah, mereka melihat Kwok Woo Ri tengah berdiri disana tampak menunggu seseorang, tentu saja mereka berpikir bahwa orang yang ditunggunya adalah mereka. Ha Na dan Sun Mi menghentikan langkah mereka sebelum mereka berjalan lebih dekat ke gerbang sekolah dan mereka bersembunyi sambil mengintip dipojokkan yang tertutupi oleh tembok mengamati Woo Ri dengan teman-temannya disana. Ha Na menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.
"Sepertinya mereka takkan pergi sebelum kita datang!" Ucap Sun Mi cemas
"Mari tunggu saja, aku harus memberitahu Eum Na!" Ucap Ha Na mengambil ponselnya dan mulai mengirim Eum Na pesan
"Sepertinya yang mereka inginkan hanya aku, biar aku pergi kesana sendiri!" Ucap Sun Mi merasa bersalah dan menghela nafas berat
"Apa yang kau lakukan? Mereka itu gila, kau bisa saja terkena masalah!" Cegah Ha Na menarik tangan Sun Mi
Sun Mi hanya bisa terdiam dan menunggu, hingga Tae Hyung yang baru berjalan lewat sana terhenti melihat Sun Mi dan Ha Na yang tidak masuk kedalam sekolah dan mereka terlihat sedang bersembunyi dari seseorang , Tae Hyung melihat kearah Woo Ri dan dia sudah tau alasan Sun Mi dan Ha Na masih berada diluar.
Tae Hyung menghampiri Ha Na dan Sun Mi, dia menepuk pundak Sun Mi yang berdiri dibelakang Ha Na sehingga membuatnya terkejut dengan tepukan Tae Hyung yang tiba-tiba. Sun Mi memandang Tae Hyung dan melepas nafas lega karena melihat itu adalah Tae Hyung. Ha Na yang juga melihat Tae Hyung hanya menatapnya datar tanpa mengeluarkan kata-kata. Hingga Tae Hyung mencoba mencari solusi untuk masalah ini.
"Kalian tetaplah bersamaku, biar aku yang selesaikan ini!" Ucap Tae Hyung menyuruh Sun Mi dan Ha Na dan dia pun melangkah duluan menuju gerbang sekolah
Dengan ragu Ha Na dan Sun Mi segera menyusul Tae Hyung dan berjalan dibelakangnya dengan cemas. Woo Ri dan teman-temannya yang lain teralihkan pandangannya pada Tae Hyung ketika Tae Hyung tampak menghampiri mereka dengan ekspresi tenang. Hingga Tae Hyung berhenti tepat dihadapan mereka dan memandang mereka semua.
Ha Na dan Sun Mi menghentikan langkah mereka sedikit lebih jauh jaraknya dari Tae Hyung dan mereka hanya melihatnya berhadapan dengan Woo Ri disana. Tae Hyung terlihat berbicara dengan Woo Ri untuk meminta Woo Ri menghentikan semua yang dia lakukan pada Sun Mi. Woo Ri tampak tidak senang dengan ucapan Tae Hyung namun beberapa saat kemudian dia terlihat tenang dan tersenyum kecil saat berbicara dengan Tae Hyung, Ha Na dan Sun Mi tidak dapat mendengar pembicaraan mereka dengan jelas, namun samar-samar mereka dapat dengar bahwa Woo Ri telah setuju untuk tidak mengganggu Sun Mi lagi setelah Tae Hyung memintanya. Woo Ri dan teman-temannya akhirnya berjalan masuk ke dalam sekolah dengan tenang. Sun Mi dan Ha Na yang melihat itu segera menghampiri Tae Hyung dan bertanya apa yang dilakukannya untuk membuat seorang Kwok Woo Ri menurut begitu saja, Tae Hyung hanya mengatakan tidak ada hal bagus yang dia katakan selain meminta Woo Ri untuk tidak mengganggu Sun Mi. Tae Hyung tersenyum kecil dan mengajak Sun Mi serta Ha Na untuk masuk ke dalam sekolah karena keadaan sudah baik-baik saja.
Hari itu sekolah berjalan lancar dan tidak terjadi masalah lagi, Sun Mi merasa lega karena Tae Hyung membantunya lagi. Dia teringat gantungan yang dia beli saat wisata tour beberapa waktu lalu dan berencana memberikannya pada Tae Hyung sebagai hadiah terimakasih atas bantuan Tae Hyung, namun dia tidak tau kapan waktu yang tepat untuk memberikannya dan apakah Tae Hyung akan menerima hadiah kecil seperti itu darinya. Sun Mi penuh kebimbangan hingga dia sulit untuk memutuskan.
Eum Na memasuki bisnya dan didalam bis cukup kosong, dia melihat tidak ada Yedam disana dan tak ada satupun anak SMP yang memakai seragam yang sama dengan Yedam juga disana, hingga bis melaju meninggalkan halte tak ada tanda-tanda anak-anak dari sekolah Yedam datang kesana. Eum Na menjadi bingung sekaligus penasaran kenapa anak-anak dari sekolah itu tidak naik bis pulang hari ini.
Setelah sekolah berakhir, Yedam dan anak-anak lainnya harus melanjutkan pelajaran tambahan dan mereka masih harus pergi ke tempat les setelah pelajaran tambahan dari sekolah selesai. Su Jeong duduk disebelah Yedam ditempat les dan Yedam terlihat serius membaca buku yang terletak diatas mejanya. Su Jeong tak sengaja melihat gantungan boneka yang terpasang di tas Yedam berbentuk pink panther yang diberikan Eum Na, dia meraih boneka itu dan melihatnya.
"Kau suka menggunakan hal seperti ini?" Tanya Su Jeong pada Yedam yang membuat fokusnya terhenti dari bukunya
"Itu pemberian dari seseorang!" Jawab Yedam singkat dan dia kembali melihat bukunya
"Siapa? Seorang gadis? Pacarmu?" Tanya Su Jeong lagi penasaran
"Yang pasti aku sangat menghargai ini, bisakah kau tenang dan membaca bukumu?" Ucap Yedam datar namun terlihat serius
Su Jeong hanya terdiam dengan sikap Yedam namun dia menjadi semakin penasaran dengan gantungan boneka itu. Su Jeong tidak benar-benar serius mendaftar ke tempat les itu dan dia hanya terus melihati Yedam tanpa peduli dengan pembelajaran.
Eum Na sampai di halte dan dia berjalan turun dari bis dengan lesuh, dia hanya menundukkan kepalanya melihat kebawah dan melangkah dengan pelan , hingga dia harus menabrak sesuatu didepannya karena tidak fokus memerhatikan jalan kedepan. Eum Na meringgis kesakitan karena keningnya baru saja menabrak dada bidang Young Hyun yang sudah berdiri didepannya memandang kearahnya dengan senyuman kecil.
"Kenapa kau disini?" Tanya Eum Na kaget dan bingung menatap Young Hyun
"Min Ho menceritakannya padaku, apa kau baik-baik saja?" Tanya Young Hyun tampak khawatir dan penuh perhatian membungkukkan badannya sedikit dan mendekatkan wajahnya didepan Eum Na
"Semua sudah baik-baik saja! Kau tak perlu cemaskan aku!" Jawab Eum Na sedikit menghindar dan mengambil langkah mundur ketika Young Hyun mendekatkan wajahnya
"Aku minta maaf karena kemaren hp ku mati dan kau tidak bisa menghubungiku karena itu!" Ucap Young Hyun tampak menyesal
"Sudah sudah, lagipula Min Ho datang membantuku, aku merasa cukup terbantu karena dia" Ucap Eum Na tersenyum kecil ketika dia membayangkan Min Ho saat menyebut namanya
Young Hyun melihat ekspresi Eum Na dan menyadari bahwa Eum Na mungkin memiliki perasaan pada Min Ho, Eum Na terlihat senang ketika dia menyebut nama Min Ho. Young Hyun segera mengubah ekspresinya yang sedari tadi tersenyum dengan tenang menjadi sedikit kesal, namun dia tetap menunjukkan wajahnya yang selalu memancarkan senyuman khasnya pada Eum Na. Young Hyun menemani Eum Na berjalan pulang ke rumahnya sambil bercerita dan sesekali mereka tertawa bersama karena cerita yang lucu diceritakan Young Hyun. Hingga mereka akhirnya sampai didepan rumah Eum Na dan sebelum Young Hyun berpamitan pada Eum Na untuk pergi, dia membelai rambut hitam didepan wajah Eum Na yang tergerai lurus tertiup angin itu dan menyisipkannya ke belakang telinga Eum Na dengan lembut. Eum Na yang terkejut dengan perlakuan Young Hyun tiba-tiba merasakan kedua pipinya memanas dan memerah, jantungnya juga menjadi berdebar lebih cepat dari biasanya. Young Hyun hanya tersenyum kecil memandangnya dan menyuruhnya untuk segera masuk karena cuaca cukup dingin di malam hari. Eum Na berjalan masuk ke dalam rumahnya dan dia masih melihat Young Hyun yang berada disekitar rumahnya berjalan menjauh dari sana dengan punggungnya yang datar dan tegap terlihat gentle dari belakang. Eum Na akhirnya bisa menghela nafas lega karena dadanya terasa berdebar dengan cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beutiful Moment in Life
Teen Fictionperjalanan masa muda para remaja-remaja yang menikmati indahnya warna - warni kehidupan.