"Kamu bisa menipu dunia, tapi tidak dengan saudarimu."
_Atherina Park_◆◇◆
Atherio memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di papan tulis. Dia merasa bosan lalu melelapkan kepalanya ke kedua tangannya yang terlipat di atas meja.
Tiba-tiba lonceng berbunyi menandakan waktunya untuk istirahat. Semua murid di kelasnya berhamburan keluar. Guru yang barusan menjelaskan pelajaran juga keluar. "Ah, anak-anak kecil ini memang manis," gumamnya. Atherio mengangkat wajahnya dan melihat kelas sudah kosong. Hanya ada dirinya bersama Chris di dalam kelas tersebut.
Atherio bertanya pada teman sebangkunya, "Kau tidak pergi ke kantin?" Chris menggeleng pelan. "Kau juga tidak pergi ke kantin?" Kini giliran Chris yang bertanya, Atherio menggelengkan kepalanya.
Christian Lee adalah siswa pindahan minggu lalu dari Australia ke sekolah yang sama dengan Atherio dan kebetulan mereka satu kelas. Wali kelasnya menyuruh Chris duduk sebangku dengan Atherio yang duduk sendirian. Dalam waktu 3 hari, mereka langsung akrab karena sama-sama suka bercanda.
"Sebenarnya aku tidak memiliki teman. Memiliki ayah seorang Park J. A. memang sulit, mereka tidak mau berurusan denganku." Atherio menunduk.
Chris menatap Atherio, "Ayahmu orang yang sangat terkenal di TV. Menurutku itu keren, karena mereka tidak akan berani mengganggumu." Atherio menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal, dia melirik kearah Chris.
Atherio bertanya pada Chris, "Kau tinggal lama di Australia?" Chris menggelengkan kepalanya, "Aku lahir di Korea, karena ayahku orang Australia, dia membawa kami ke sana. Tapi akhirnya orang tuaku bercerai. Ibu membawa aku dan kakakku kembali ke Korea."
"Pantas saja kau berbicara bahasa Korea dengan lancar," kata Atherio. "Bagaimana denganmu?" Chris bertanya sambil menatap Atherio.
"Ibuku meninggal setelah melahirkanku, seperti yang kau tahu, aku memiliki seorang ayah dan seorang kakak." Chris mengangguk mendengar ucapan Atherio.
"Kita berbicara seperti baru mengenal saja," kata Chris. "Iya, ini memang pertama kalinya kita membicarakan tentang keluarga," Ujar Atherio.
"Kita berbicara seperti orang dewasa saja," kata Chris sambil tertawa, Atherio juga tertawa kecil. Chris melihat jam yang terpasang di dinding kelas. "Jam istirahat masih lama, kan? Bagaimana jika kita ke kantin? Aku yang traktir." Kata Chris.
Atherio juga melirik jam dinding tersebut kemudian mengangguk setuju. Mereka keluar dari dalam kelas menuju kantin. "Mau makan apa?" Tanya Chris. Atherio tampak berpikir, "Chicken."
Chris tertawa, "Lain kali kau juga harus mentraktirku, ya." Atherio terkekeh mendengar ucapan Chris lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.
Mereka duduk di salah satu meja, Chris memesan makanan pada pelayan kantin. Atherio mendengar suara bisik-bisik dari meja di belakangnya.
"Hari ini Kenji tidak masuk sekolah, mereka bilang ayahnya di bunuh gangster pada hari Senin lalu. Mayat ayahnya di kirim ke rumah dengan luka tembakan di seluruh tubuhnya."
Atherio terkejut, dia jadi teringat pada kakaknya yang datang terlambat ke pertandingan sepak bola pada hari senin. Ketika Atherina bertemu dengannya, Atherio melihat ada noda darah di ujung rok Atherina.
Mungkinkah?
"Jangan membicarakan itu, nanti ada orang yang mendengar. Ini bukan urusan kita, ini urusan orang dewasa." Kedua siswi itu berlalu meninggalkan meja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHERIO PARK
ActionAtherio Park, pewaris utama keluarga Park, pemilik tahta gelap sang ayah, pemain utama kisah ini. Pria tampan yang berbahaya. Dia bisa melakukan apa saja hanya dengan menjentikkan jari. Wanita pun harus berpikir belasan kali untuk mendekatinya. Tuan...