4. Atherina Park

192 17 0
                                    

더 빠르고 더 강한 자가 삺의 전투에서 늘 이기는 것은 이니다. 이길 수 있다고 생각하는 자가 승리를 거머쥐는 것이다

◆◇◆

Pagi-pagi, pengasuh Atherio di buat kewalahan oleh tuan muda mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi, pengasuh Atherio di buat kewalahan oleh tuan muda mereka. Atherio tidak mau mandi, dia mengamuk meskipun Park sudah pulang dari kantor dan berada di rumah. Dia menyaksikan Atherio berguling-guling seperti ulat di tempat tidur. Dia tidak mau mandi dan terus mengamuk. Atherina hanya memperhatikan dari dekat, dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Ya sudah, kalau tidak mau mandi. Kuman akan memakan anak laki-laki yang bau seperti dirimu." Ucapan ketus Park hampir membuat Atherina tertawa, tapi dia berusaha untuk tidak tertawa di saat seperti itu. Park berlalu meninggalkan kamar Atherio di susul oleh kedua pengasuh Atherio.

Atherio melihat pada Atherina, "Ayah berbohong, kan?" Tanya Atherio. "Ah?" Atherina bingung.

"Tidak akan ada kuman yang mau memakan anak kecil yang manis sepertiku, kan?" Atherina ingin sekali tertawa mendengar pertanyaan adiknya yang polos itu. Dia ingin sekali mendekat dan mencubit pipi adiknya yang bulat. Namun, dia berakting seolah kesal pada Atherio.

"Aku tidak tahu," jawab Atherina sambil berusaha untuk tidak tertawa. "Kenapa Kakak berdiri di sana? Kenapa tidak mau duduk di sampingku?" Tanya Atherio sambil menepuk tempat di sampingnya.

"Kau bau," jawab Atherina polos sambil menutup hidungnya. Atherio terlihat kesal, "Kenapa Kakak bilang begitu?" Atherio menggerutu.

"Kalau begitu, kau harus mandi." Atherina mendekat sambil menarik tangan Atherio. "Aku tidak mau!" Atherio memberontak. Atherina mengangkat tubuh Atherio yang lebih kecil darinya. Atherio memeluk leher kakaknya. "Mandi, ya. Aku akan menyalakan air hangat," bujuk Atherina. Atherio pun menurut, dia mengangguk pelan.

Di ruang pribadinya, Park tersenyum mendengar percakapan kedua anaknya. Dia tidak memasang CCTV di kamar dan kamar mandi, tapi dia memasang alat pendengar jarak jauh di setiap sudut ruangan.

Atherio sudah rapi dengan pakaiannya. Dia tampak lebih segar meskipun masih terdapat banyak ruam merah di kulitnya yang putih. Atherina sudah terbiasa mengurus bayi ketika dia di panti asuhan. Dia suka membantu Ji Eun memandikan bayi, mengganti popok, menyuapi bayi makan, dan tugas lainnya.

"Kak, Rio mau tidur. Kakak tidur dengan Rio, ya." Atherio melelapkan kepalanya ke pangkuan Atherina. Atherina memaklumi anak kecil akan mengantuk setelah makan dan minum obat. Atherina mengusap rambut adiknya dengan lembut.

Park membuka pintu kamar putranya pelan-pelan, Atherina menoleh. Park menggerakkan tangannya memberikan kode agar Atherina menghampirinya. Atherina mengangguk, dia memindahkan Atherio ke tempat tidur dengan hati-hati kemudian berlalu keluar dari kamar Atherio bersama Park.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang