"Dari awal aku sudah siap dengan segala konsekuensinya."
_Atherina Park_
◆◇◆
Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Atherina masih menggulung tubuhnya dengan selimut, hanya kepalanya yang terlihat. Dia tidak berniat meninggalkan tempat tidurnya meskipun dia sudah bangun.
Pintu kamarnya terbuka, Atherina melihat bayangan adiknya dari kaca meja rias. Atherio sudah rapi dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Atherina memilih untuk berpura-pura tidur.
Terasa beban di belakangnya, menandakan ada seseorang yang duduk di sana. "Kakak? Kakak masih demam?" Atherio menyentuh bahu Atherina yang masih berpura-pura tidur.
"Kakak tidak akan pergi ke sekolah?" Tidak ada jawaban, Atherio mendekatkan wajahnya ke telinga sang kakak.
"Kalau begitu, cepat sembuh, ya.. I love you."
Atherina mendengar langkah kaki yang menjauh di susul suara pintu yang tertutup dengan pelan. Atherina menoleh ke arah pintu lalu kembali ke posisi semula dan menutup kedua matanya.
Sementara itu di sekolah, Atherio sedang duduk di bangkunya bersama Chris. Dia sedang menggambar sesuatu, gambar sketsa wajah. Chris memperhatikan gambar yang di buat Atherio.
Chris melipat kedua tangannya di belakang kepala, kemudian dia bersandar dengan tangan sebagai bantalan. "Belakangan ini kau jadi pendiam, apa ada masalah lagi? Kau bisa menceritakannya padaku."
Atherio menoleh, "Tidak.. aku baik-baik saja."
"Kau menggambar apa?" Tanya Chris. "Sketsa wajah kakakku.. ya, aku tahu ini tidak bagus," jawab Atherio.
Chris kembali ke posisi semula, "Itu bagus." Atherio tersenyum, "Hari ini kakakku sedang demam.. mungkin itu karena dia memelukku ketika aku demam, jadi dia ikutan demam."
Chris mengangguk mengerti, "Aku belum pernah melihat kakakmu, padahal dia bersekolah di tempat yang sama dengan kita.. aku belum pernah melihat kalian pulang bersama."
Atherio menoleh sesaat pada Chris, "Kakakku bukan orang yang suka keluar kelas ketika lonceng istirahat berbunyi, dia akan terus berada di dalam kelas.. dia akan keluar kelas ketika ada hal yang membuatnya harus keluar."
Chris menatap Atherio, "Sejak kita berteman, kau lebih sering membahas tentang kakakmu di bandingkan ayahmu.. setiap hari kau membahasnya dan menceritakannya padaku, aku jadi berpikir.. jangan-jangan kau menyukai kakakmu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHERIO PARK
ActionAtherio Park, pewaris utama keluarga Park, pemilik tahta gelap sang ayah, pemain utama kisah ini. Pria tampan yang berbahaya. Dia bisa melakukan apa saja hanya dengan menjentikkan jari. Wanita pun harus berpikir belasan kali untuk mendekatinya. Tuan...