34. Misi Pertama di Jepang

100 8 1
                                    

このちいさなまどから、ぼくはきみのよこがおをさがして、さびしいだから

◆◇◆

Atherina duduk berhadapan dengan Aleena. Hanya ada mereka berdua di ruangan itu. Han Jin sedang beristirahat di apartemennya. Han Gun entah pergi kemana. Di meja ada dua gelas anggur.

"Minumlah," ucap Aleena. Atherina menunduk, "Aku tidak minum."

"Han Gun seumuran denganmu, dia juga minum." Aleena menggerakkan tangannya agar gadis di depannya mau minum. Atherina mengangguk lalu meminum sedikit anggurnya.

"Aku tidak pernah berpikir akan ada perempuan lain di dunia gelap ini selain diriku," ujar Aleena yang memulai pembicaraan. Atherina mendengarkan dengan baik.

"Namamu bagus sekali, indah didengar, dan mengingatkanku pada sesuatu. Kau tahu arti namamu?" Tanya Aleena.

"Sinar dalam kehampaan," jawab gadis itu cepat. Aleena mengangguk, "Terlalu berbahaya dunia gelap ini untukmu, gadis muda. Lebih baik kau mundur dan kembali ke rumahmu yang nyaman."

Atherina mendongkak menatap Aleena, "Aku datang kemari untuk pekerjaan ini. Aku tidak memiliki rumah untuk pulang."

Aleena mengerutkan keningnya, "Darimana kau berasal? Apa sebelumnya kau pernah bekerja di kelompok lain?"

Atherina terdiam. Dia sedang berpikir. Wanita di depannya menatap Atherina dengan intens. Dia menunggu jawaban dari gadis itu.

"Aku pernah bekerja sebagai penjual senjata di sebuah kelompok. Tapi, aku tidak diperbolehkan bertemu dengan ketua kelompok. Itu karena aku seorang bawahan. Aku tidak diberi tahu nama kelompok itu. Aku hanya diberikan tugas untuk bertransaksi dengan pembeli di tempat tertentu."

Aleena mencerna ucapan gadis itu kemudian mengangguk mengerti, "Aku tahu, ada beberapa kelompok yang tertutup bahkan dengan anggotanya sendiri. Baiklah, posisi apa yang kau inginkan?"

"Aku.. ingin posisi yang sama dengan Han Gun." Jawaban Atherina membuat Aleena terkejut lalu tertawa keras. "Polos sekali kau! Han Gun memerlukan 10 tahun untuk mendapatkan posisi itu, apa kau bercanda?"

Atherina sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan Aleena. Dia tetap pada posisi semula. Aleena yang melihat Atherina menyadari jika gadis itu tidak sedang bercanda. Aleena berhenti tertawa, "Maaf, aku memang tidak cantik ketika tertawa. Ehemm.. kenapa kau menginginkan posisi itu?"

"Aku hanya ingin ada seseorang yang mengakuiku, mengakui kekuatanku." Jawaban Atherina begitu dalam. Aleena memiringkan kepalanya, "Bagus sekali tekadmu, nak. Tapi, aku ingin tahu seberapa hebat dirimu? Tidak biasanya Han Jin membawa seseorang kemari jika orang tersebut tidak istimewa."

Beberapa pria bertubuh besar memasuki ruangan. Atherina melihat ke sekelilingnya. Ada sekitar 12 orang yang mengelilinginya.

"Aku melakukan pekerjaan dengan perasaan, artinya aku melakukan apapun sesuka hatiku. Jika kau berhasil melawan mereka, kau mendapatkan posisi sebagai anggota biasa."

Atherina bangkit sambil menendang kursi ke belakang dan mengenai salah satu dari mereka. Aleena terkejut, "Gadis kasar."

Atherina melawan mereka dengan cekatan. Aleena meneguk anggurnya sambil menutup mata. Ketika matanya terbuka, dia melihat sosok Park yang sedang berkelahi dengan orang-orangnya. Aleena mengernyitkan keningnya. Tubuhnya sedikit sempoyongan untung saja tangannya bergerak cepat memegang meja. Wanita itu mengucek matanya. Tidak ada Park. Yang dia lihat adalah gadis cantik berdiri di depannya. Semua anak buahnya terkulai di lantai sambil meringis kesakitan.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang