Enam tahun penantian,
Tokyo, Jepang.Gadis berambut panjang itu tengah memperhatikan beberapa anak buahnya yang sedang berlatih dengan serius. Tidak lain dia adalah Atherina. Gadis yang tumbuh dewasa itu kini benar-benar terlihat cantik. Markas cabang milik Aleena itu kini dalam genggamannya. Atherina berhasil membuat Aleena mempercayainya dan memberikan posisi terbaik untuknya. Itu tidak luput dari bantuan Han Jin dan Han Gun.
Hwan terlihat tampan dengan gaya rambut pendek. Dia menghampiri Atherina, "Nona Erina, ibu petir memanggilmu ke markas utama, aku akan mengantarmu."
Atherina tersenyum sembari mengusap pundak Hwan, "Aku akan pergi sendiri. Kau telah menjalankan tugas dengan baik, ajak anak buahku makan siang jika mereka telah selesai latihan."
Hwan membeku.
Atherina berlalu memasuki mobilnya menuju markas utama. Gadis itu menyetir sendiri. Jantungnya berdebar mengingat hari ini adalah hari terakhirnya menjalani misi pengabdian. Dia akan segera kembali ke Korea untuk menemui adiknya. Atherina yakin, Atherio pasti marah dan kecewa karena dia terlambat selama 1 tahun. Tapi, dia akan membujuk adiknya dengan baik. Tiga tahun terakhir, komunikasi mereka sedikit terganggu karena tugas masing-masing. Namun, Atherina masih bisa mengetahui kabar Atherio dari Ji Hoo. Atherio kembali ke Korea 2 tahun yang lalu.
Gadis itu memarkir mobilnya di depan gedung perusahaan milik Aleena. Gedung itu kini tampak lebih tinggi dan megah. Atherina menengadah, dia tidak bisa melihat ujung tertinggi gedung tersebut.
Gadis itu memasuki gedung. Ada banyak karyawan yang bekerja. Mereka bukan anggota gangster, mereka karyawan biasa yang bekerja secara umum di perusahaan tanpa tahu ada apa di lantai dasar.
Atherina memasuki lift menuju lantai dasar. Dia benar-benar tidak sabar ingin bertemu Aleena. Ketika memasuki ruangan Aleena, Atherina melihat keberadaan Han Jin yang tampaknya sedang berbicara serius dengan Aleena.
Wanita itu menyadari keberadaan Atherina, "Erina? Kemarilah, kau datang tepat waktu."
Atherina tersenyum kemudian duduk di samping Han Jin. Aleena melihat Han Jin dan Atherina bergantian.
"Aku bisa melihat kebahagiaan di wajahmu, kau benar-benar ingin segera melihat negara kelahiranmu?" Tanya Aleena. Atherina mengangguk semangat sambil melihat pada Han Jin dan Aleena bergantian.
Aleena mulai terlihat serius, "Hari ini adalah hari terakhirmu di sini. Aku mengerti kau akan memilih tinggal lama di Korea setelah ini. Tapi, jangan lupakan wilayah kekuasaanmu di sini.." Atherina mendengarkan dengan baik.
".. sesekali datang kemari untuk melihat keadaan di sini."
"Aku mengerti," jawab Atherina semangat.
Han Jin tersenyum tipis mendengar suara Atherina yang terdengar begitu bahagia.
"Kau akan kembali ke Korea sore ini. Aku akan menyiapkan semuanya agar kau dan orangmu yang akan kembali ke Korea bisa sampai dengan nyaman."
Setelah Aleena mengatakan itu, Atherina menggenggam tangan Aleena dengan erat, "Terima kasih, terima kasih, aku sangat senang."
"Tapi, aku ingin meminta satu permintaan terakhirku sebelum kau pulang.." Aleena menggantung kalimatnya. Atherina mengangguk menunggu Aleena menyelesaikan ucapannya.
".. aku ingin kau mendampingi Han Jin dan menjaganya dengan baik," sambung Aleena. Kedua alis Atherina terangkat. Genggaman tangan Atherina melemah. Han Jin juga tampak terkejut, dia tidak mengira Aleena akan mengatakan itu.
Aleena mengeratkan genggaman tangannya pada Atherina, "Aku harap kau tidak menolak, aku akan senang jika kalian bersama."
Han Jin menggeleng, "Ibu petir, ini tidak adil untuk Atherina. Dia tidak bisa hidup bersama pria cacat sepertiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHERIO PARK
ActionAtherio Park, pewaris utama keluarga Park, pemilik tahta gelap sang ayah, pemain utama kisah ini. Pria tampan yang berbahaya. Dia bisa melakukan apa saja hanya dengan menjentikkan jari. Wanita pun harus berpikir belasan kali untuk mendekatinya. Tuan...