30. Alteration

78 10 0
                                    

"Trau lieber deiner Kraft als deinem Glück."
_Publilius Syrus_

◆◇◆

Semua anggota kelompok Park duduk rapi di ruang khusus untuk rapat. Mereka berbincang sambil menanti pemimpin tunggal generasi keenam setelah Park J. A., Atherio Park.

Kelompok Park memang dikenal sebagai kelompok besar yang sangat disiplin dan teratur. Tentu saja, karena selain pemimpin gangster, Park juga seorang pengusaha besar semasa hidupnya. Caranya menjalankan bisnis di dunia gangster  tidak jauh berbeda seperti memimpin di perusahaan. Ada banyak peraturan yang dia gunakan di dalam kelompok. Peraturan ketat yang mengikat setiap anggotanya, termasuk pemimpin. Itulah sebabnya kelompok Park adalah salah satu kelompok terkuat di Korea.

Atherio memasuki ruang rapat. Dia memakai setelan berwarna hitam. Laki-laki itu terlihat begitu dewasa dan mempesona. Wajah tampan itu tampak serius dan berkharisma. Min Hyuk dan Victor mengikutinya di belakang. Mendadak ruangan menjadi hening.

Semua anggota berdiri lalu membungkukkan badan menyambut kedatangannya. Atherio mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan.

Atherio membuka suara, "Ini pertama kalinya aku berdiri sendiri sebagai seorang pemimpin.." suaranya menggema. Ji Hoo dan Carlos mengangguk sembari memperhatikan Atherio yang memulai pidatonya tanpa basa-basi. Joon Ki dan Esteban tampak serius mendengarkan.

".. tanpa kakakku. Aku tahu ini mendadak. Tapi, dalam satu bulan ini aku akan membuat peraturan baru. Bukan berarti peraturan lama tidak berlaku. Peraturan lama akan terus berlaku atau direvisi. Kalian tahu, seburuk-buruknya dunia gelap ini, harus ada peraturan untuk menjaganya agar tetap ada."

Sunyi.

Atherio kembali mengeluarkan suaranya, "Aku rasa, ini adalah pidato pertamaku ketika menjadi pemimpin tunggal. Mungkin, ini juga akan menjadi pidato terakhirku."

Mendadak semua orang bingung dan bertanya-tanya. Ruangan menjadi sedikit berisik. Gun Seok menepuk tangannya tiga kali agar semuanya diam. Benar saja, seketika ruangan kembali senyap.

Atherio mengangguk, "Aku tidak akan berpidato lagi, karena jika ada hal yang ingin aku sampaikan, aku akan meminta paman Ji Hoo yang menyampaikannya pada kalian."

Ji Hoo mengangguk mengerti.

"Aku tidak akan berhadapan secara langsung dengan kalian. Kecuali jika aku menghukum seseorang, otomatis aku akan berhadapan dengan orang tersebut."

"Perubahan yang cepat," gumam Carlos. Tidak hentinya dia menatap mata Atherio yang tampak memancarkan sinar harapan besar.

"Aku tidak hanya menjalankan bisnis di dunia gelap ini. Aku juga harus mengurus perusahaan ayah dan perlu memulainya lagi dari bawah." Atherio menatap lurus ke depan sembari menutup mata sejenak.

"Hanya itu yang ingin aku sampaikan," ucap Atherio mengakhiri pidatonya. Semua anggota membungkukkan badan. Atherio memberikan kode pada Min Hyuk dan Victor, langsung di balas anggukan oleh kedua pria itu.

Atherio meninggalkan ruangan.

Hujan deras mengguyur kota Seoul. Tumbuhan hijau di sekitar rumah Park bergoyang-goyang bermandikan air hujan.

Atherio berdiri membelakangi ketujuh orang kepercayaannya. Tangan kekar itu menyentuh jendela besar di depannya. Terlihat uap hangat dari tangannya membekas di jendela.

"Mulai sekarang aku yang akan mengurus semuanya. Aku akan memberikan tempat khusus kepada kalian," ucap Atherio.

Esteban dan Joon Ki saling pandang. Ji Hoo memasang ekspresi berpikir. Carlos dan Victor memasang wajah datar. Sementara Gun Seok dam Min Hyuk tidak bergerak dari posisinya.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang