24. The Truth II

91 11 0
                                    

"Ketika kau meremehkan musuhmu, itu artinya kau sudah siap dengan kekalahan."

_Park Han Jin_

◆◇◆

"Aleena Park dan Park J. A." Atherio yang menjawab pertanyaan Han Jin. Atherina menatap adiknya yang terlihat serius.

"Di kelompok Park, generasi keempat adalah generasi kakek, generasi kelima adalah generasi ayah, generasi keenam adalah Atherina Park dan Atherio Park.. itu berarti ayahku menikahi ibuku ketika generasi kelima berlangsung."

Sunyi..

Han Jin tersenyum, "tepat." Atherina terkejut, tidak menyangka jika perkiraan adiknya benar. Jadi, sedari tadi Han Jin menceritakan orang tua Atherio. Atherina melihat perkembangan yang cepat pada adiknya.

Atherio tampak berpikir, "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atherio tampak berpikir, ".. lalu kau siapa?"

"Aku bukan siapa-siapa, kelompok petir hanya memiliki seorang pemimpin, yaitu Aleena Park. Dia mengadopsi beberapa anak dan menjadikan mereka pemimpin di wilayah tertentu, termasuk aku." Jawaban Han Jin membuat tangan Atherio mengepal.

Ayah, ibu, sama saja, batin Atherio. Atherina menyentuh tangan adiknya membuat kepalan tangannya melemah.

Atherio bangkit dari tempat duduknya, "Aku tahu, ibuku masih hidup, aku mendengar suaranya ketika di telepon. Dan aku juga tahu, kau kemari untuk menceritakan itu. Percuma, aku sudah tahu." Atherio berlalu.

"Apa kau tahu, sekarang dimana dia berada?" Tanya Han Jin. Langkah Atherio terhenti. "Kenapa aku harus mencarinya? Dia sama seperti ayah, penjahat!" Atherio melanjutkan langkahnya.

Atherina berseru memanggil adiknya, "Atherio, berhenti! Ini tentang ibumu."

Atherio berbalik, "Apa maksudmu ibu kita?" Tanya Atherio. Atherina terdiam kemudian menganggukkan kepalanya pelan. Han Gun menatap Atherina yang hampir keceplosan.

Atherio kembali duduk di samping Atherina. Dia mendengus kesal.

"Aku akan menceritakan kejadian yang sebenarnya di Milan sebelum Park J. A. meninggal. Siapkan popcorn dan cola," ujar Han Jin.

"Apa kau pikir kami akan percaya dengan ceritamu?" Tanya Atherio kesal. Han Jin tertawa, "Aku tidak memaksa kalian untuk mempercayaiku, aku mengatakan yang sebenarnya sesuai dengan apa yang terjadi."

Atherina mengangguk mengerti, "Kami akan mendengarkan, soal percaya atau tidaknya, nanti saja."

"PR kalian sudah selesai?" Tanya Han Jin. "Cepatlah," kata Atherio. Han Jin tersenyum, "Tidak sabaran."

***

Dor!

Sebelum peluru dari sniper itu mengenai Park, Aleena mendorong Park dan berguling ke lantai. Mereka bersembunyi di balik sofa.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang