42. 소연

86 7 0
                                    

"Ciuman hanya untuk orang terkasih."

(Park Johan Armez)

◆◇◆

Taksi itu berhenti di depan kediaman Park. Seorang gadis cantik keluar dari taksi tersebut. Dia mengenakan gaun berpunggung rendah yang indah dan pas di tubuhnya. Dengan senyuman yang merekah, dia menatap rumah itu.

Dua penjaga menghampirinya, "Maaf, anda siapa? Orang asing tidak boleh berada disekitar rumah ini."

"Aku ingin bertemu Atherio, minggirlah." Gadis itu menerobos masuk. Penjaga lain menghalanginya. Gun Seok yang melihat itu segera mendekat.

"Hei, kau ini siapa? Apa yang kau lakukan disini?" Gerutu Gun Seok.

"Jangan sentuh aku!" Teriak gadis itu sambil menepis tangan para penjaga yang menghalanginya.

"Aku ingin bertemu Atherio," ucapnya.

"Apa kau memiliki janji dengan tuan Atherio?" Tanya Gun Seok.

"Haruskah?" Tanya gadis itu dengan polosnya. Dia tampak berpikir untuk mencari alasan yang tepat.

Han Gun berkacak pinggang, "Lebih baik kau segera pergi dari sini, atau orang-orang ini yang akan membawamu keluar."

"Aku sudah ada janji. Terakhir kami bertemu, Atherio bilang sampai jumpa. Jadi, itu adalah janji yang resmi," ucap gadis itu. Gun Seok memberikan kode kepada orang-orangnya untuk mengusir gadis itu.

"Atherio!!! Atherio!"

Mendengar suara keributan, Atherio segera keluar dan melihat apa yang terjadi. Pria itu melihat sesaat pada gadis tersebut.

"Siapa dia?" Tanya Atherio pada Gun Seok. "Aku tidak tahu, Tuan. Gadis keras kepala itu ingin menemui anda tanpa ada janji," jawab Gun Seok.

"Atherio! Aku So Yeon! Apa kau ingat!" Teriak gadis yang ternyata adalah So Yeon. Atherio tampak berpikir, "So Yeon?"

"Lepaskan aku!" So Yeon menghampiri Atherio. "Aku teman sekolahmu, apa kau lupa?" Tanya gadis itu.

Atherio mengangguk, "Iya, kau gadis yang berkacamata itu, kan?" Atherio melihat perubahan besar pada gadis di depannya. Tidak ada kacamata, rambut kuncir dua, atau sikap pemalu yang biasa ditunjukkan gadis itu dulu. Dia terlihat begitu cantik dan mempesona.

"Apa aku tidak boleh menemuimu?" Tanya So Yeon dengan ekspresi sedih. "Emm, sebenarnya kau bisa menemuiku di tempat lain. Tidak di rumahku."

"Tempat lain?" So Yeon tampak berpikir lalu tertawa sambil memukul lengan Gun Seok di sampingnya. Gun Seok memundurkan tubuhnya karena tingkah konyol gadis itu.

"Permisi, Tuan." Gun Seok membungkuk dan berlalu diikuti oleh anak buahnya.

So Yeon berbisik, "Anak buahmu itu sangat menakutkan. Dia galak."

"Mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Ayo kita bicara diluar," ucap Atherio sambil berlalu lebih dulu. So Yeon terbelalak mendengar ajakan Atherio.

Diluar? Apa dia mengajakku berkencan?

Atherio membawa So Yeon ke sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. So Yeon tampak senang.

"Kau tahu, aku benar-benar sedih ketika kau pergi ke Amerika waktu itu. Aku pikir, kita tidak akan bertemu lagi."

"Kenapa kau ingin bertemu denganku? Aku bukan pria yang ramah. Kau tahu itu," ucapan Atherio terdengar sarkas.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang