29. Leave

86 14 0
                                    

"It's never going to be the same again. And that's what killing me."

◆◇◆

Atherio sibuk dengan tugasnya sebagai pemimpin baru dalam kelompok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atherio sibuk dengan tugasnya sebagai pemimpin baru dalam kelompok. Sementara posisi Atherina menjadi setara dengan Ji Hoo. Setelah selesai rapat pertamanya sebagai pemimpin tunggal, Atherio menaiki tangga menuju kamarnya. Otomatis dia harus melewati kamar Atherina. Tanpa sengaja terdengar suara Atherina yang sedang berbicara dengan seseorang. Atherio merasa penasaran, dia mendekat ke pintu kamar Atherina yang sedikit terbuka. Dia melihat Atherina sedang duduk di tempat tidurnya sambil menelepon seseorang.

".. iya."

"..."

"Aku membutuhkan bantuanmu."

"..."

"Baiklah, akan aku tutup." Atherina mengakhiri panggilannya.

Siapa yang ditelepon kak Nana? Batin Atherio. Laki-laki itu segera pergi menuju kamar karena tidak ingin ketahuan menguping pembicaraan kakaknya.

Sementara waktu terus berlalu. Tak terasa, waktu kepergian Atherina ke Jepang semakin dekat.

Atherina duduk di bangku taman sekolah sendirian. Dia melihat ada banyak kupu-kupu yang hinggap pada bunga-bunga indah di taman sekolah. Atherina merasakan ada beban di sampingnya, dia menoleh ternyata So Yeon.

"So Yeon?"

Gadis itu menunduk dalam, "I-iya, Kak."

"Ada apa?" Tanya Atherina.

"Aku.. aku.. aku ingin menitipkan ini untuk Atherio." So Yeon memberikan sepucuk surat kepada Atherina. Gadis itu menerimanya dan sejenak melihat surat tersebut.

So Yeon bangkit lalu membungkuk, "Maaf merepotkanmu, terimakasih." Gadis itu berlalu meninggalkan Atherina.

"Apakah ini surat cinta?" Atherina menyimpan surat tersebut ke saku jaketnya. Dia menoleh ke samping dan terhenyak mendapati wajah tampan itu sedang memperhatikannya di jarak yang begitu dekat. Atherina segera memundurkan wajahnya.

"Kau! Mengejutkanku, dasar menyebalkan!" Atherina menggerutu sambil menyentuh dadanya karena terkejut.

Pria yang ternyata adalah Han Gun itu tersenyum geli, "Jadi, kapan kau akan pindah ke Jepang?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku juga akan pindah ke Jepang."

Atherina mengernyit bingung, "Untuk apa kau pindah?"

"Waktu itu kau menelepon kakakku dan bilang membutuhkan bantuannya. Kakakku tidak memiliki waktu luang di Jepang, jadi dia menyuruhku pindah ke Jepang untuk membantumu."

Atherina mengangguk mengerti.

Han Gun menyandarkan tubuhnya ke kursi taman, "Apakah sebesar itu rasa sayangmu pada Atherio? Sampai-sampai kau mau melakukan semua ini." Kedua matanya tertutup merasakan hangatnya sinar mentari pagi.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang