12. The Rose & The Snake

130 15 0
                                    

"Seperti bunga mawar. Tidak hanya cantik, tapi juga berbahaya."

◆◇◆


Pria muda dengan setelan jas formal itu mengangkat kakinya dan meletakkannya di meja. Dua wanita cantik bergelayut manja di sisinya. Anak buahnya yang tidak banyak berdiri di belakang pria itu.

Atherina yang duduk berhadapan dengannya tidak memperlihatkan ekspresi apa pun. Beberapa orang berdiri di belakang Atherina. Dia tidak bersama penasehatnya, Carlos, atau pun juru bicaranya, Min Hyuk. Dia datang ke tempat itu bersama beberapa anak buahnya.

"Aku tidak punya kartu untuk mentransfer uangnya, jadi aku bawa saja uang ini dari rumah," kata pria itu. Salah satu anak buahnya membawa tiga koper besar berwarna hitam. Dia meletakkannya di depan Atherina. Gadis itu memberikan kode pada anak buahnya agar membuka koper tersebut.

Salah satu anak buah Atherina maju, dia membuka koper tersebut. Isinya uang dollar Amerika. Atherina mengangguk pada anak buahnya. Ketiga koper itu di tutup kembali dan di bawa oleh tiga anak buah Atherina.

"Kau tahu, kan, aku ini orang yang perhitungan. Tidak mau sedikit pun mengalami kerugian. Karena itu, aku tidak mau bank menyentuh uangku. Uang adalah milikku, aku hanya akan membelikannya jika aku mau." Pria itu merangkul kedua wanitanya.

Atherina mendecih pelan mendengar ucapan pria di hadapannya. Pria itu merasa tidak terima, "Apa ada yang lucu?"

Atherina mengangkat wajahnya menatap pria itu, "Uang itu tidak bertuan.. setiap waktu dia akan berpindah tangan.. seberapa besar pun perjuanganmu mempertahankan uang, uang itu akan pergi dan kembali dengan sendirinya."

Pria itu mencerna ucapan Atherina, "Ucapanmu luas sekali, berapa usiamu?" Tanya pria itu penasaran.

Atherina tersenyum, "Ucapanku tidak ada hubungannya dengan usiaku, Tuan Wu."

Pria itu menyipitkan matanya. Tiba-tiba terdengar suara tembakan, semua orang yang ada di dalam gedung itu terkejut.

Atherina bangkit dari tempat duduknya, "Tuan Wu, cepatlah kembali, sepertinya mereka ingin merampok kita." Mendengar ucapan Atherina, Wu mengangguk cepat dan segera pergi bersama kedua wanita dan anak buahnya.

Atherina juga segera pergi bersama anak buahnya yang mengeluarkan pistol mereka lalu membentuk formasi untuk melindungi Atherina. Tiba-tiba terdengar ledakan besar yang membuat semua jalan untuk keluar dari gedung tersebut tertutup. Gedung itu pun jadi cukup gelap, hanya lubang besar di bagian atas gedung yang terbuka, membuat sinar matahari masuk ke dalam sana.

Wu dan Atherina bersama kelompok mereka terjebak di dalam. Atherina masih tampak tenang, meskipun keadaan bisa saja semakin buruk.

Wu dan kedua wanitanya di lindungi oleh anak buahnya yang menodongkan pistol ke sembarangan arah.

Terdengar langkah kaki yang menggema dari kegelapan, pandangan orang-orang yang ada di gedung tertuju ke sana. Semua senjata di arahkan ke pojok gelap itu. Suara langkah kaki itu menghilang. Berganti dengan suara tembakan yang menggema dan mengenai beberapa anak buah Atherina dan anak buah Wu. Kedua wanita Wu berteriak histeris karena ketakutan. Atherina mengepalkan tangannya melihat anak buahnya yang tewas terkena tembakan.

"Lemparkan pistol kalian ke arah sini. Jika tidak, kami akan menembak lagi. Kalian tidak bisa menemukan keberadaan kami di tempat gelap seperti ini.." suara pria yang tergas memberikan peringatan.

"Jika tidak, bukan hanya kalian, pemimpin kalian juga akan kami tembak," seperti ultimatum, pria itu kembali mengeluarkan perintahnya.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang