•••●●●◆◆◇◇◇◆◆●●●•••
Malam yang begitu hening.
Pria berseragam polisi itu berdiri di depan sebuah mansion yang begitu megah. Gemerlap cahaya lampu yang terang membuat tempat itu terlihat seutuhnya. Orang akan berpikir jika itu adalah sebuah istana. Dengan langkah kuat dan berirama, polisi muda itu memasuki mansion tersebut. Beberapa penjaga di sana tidak ada yang menghentikannya. Pria itu juga tampaknya tidak berniat menghentikan langkahnya.
Kemewahan semakin terlihat ketika dia masuk ke dalam. Pilar besar penyangga istana itu berlapis emas yang bekilauan. Apa itu emas asli? Tanya saja yang orang yang membuatnya.
Ada seseorang yang duduk kursi besar itu. Empat orang wanita muda dan cantik begitu menempel padanya. Polisi muda itu mendongkak menatap tajam kearah orang yang duduk di kursi tersebut. Namun, kedua mata polisi itu bergetar ketika betatap muka dengannya.
"Apa yang membuatmu berubah pikiran untuk datang kemari?" Suara pria itu bisa memperkirakan jika usianya sekitar setengah abad. Polisi itu mengalihkan pandangannya.
Dengan menjentikkan jari, keempat wanita cantik berpakaian minim itu berlalu melewati sang polisi.
"Apa kau datang kemari untuk menangkapku?"
"Besok pagi jam 8 akan ada perang gangster. Aku ingin kau menghentikannya," kata Polisi itu.
Mendecih, itu yang dilakukan pria dihadapannya. Polisi itu mengepalkan tangannya geram.
"Itu urusan gangster, kenapa polisi ikut campur?" Pria itu bertanya dengan nada dingin.
Polisi itu kembali menatap pria di depannya, "Ini bukan tentang apa yang membedakan kita. Di tempat itu ada salah satu anakmu."
Hening.
Senyuman sinis tersungging di bibirnya, "Aku mengenali semua anakku meskipun mereka belum pernah melihat wajahku."
"Kalau begitu, kirimkan semua orang-orangmu untuk membantu anakmu."
•••
Gedung perusahaan bernama Park J. A. Group dipenuhi dengan orang. Beberapa diantara mereka adalah awak media yang akan meliput berita tetang kepulangan putra Park Johan Armez dari Amerika, Atherio Park.
Beberapa mobil terhenti di depan gedung tersebut. Seketika tempat itu dipenuhi blitz kamera. Pintu dari salah satu mobil sport hitam itu terbuka. Pria bertubuh tinggi dengan setelan jas rapi keluar dari mobil tersebut. Wajah kokohnya terlihat begitu manly dengan pahatan bibir dan hidung yang indah. Kacamata hitam itu menutupi sepasang mata elangnya. Sebelum para wartawan mendekat, beberapa bodyguard melindungi tuan mereka dengan jarak yang sudah ditentukan. Seolah tidak boleh ada yang menyentuhnya sedikit pun.
Beberapa dari mereka mulai menggencarkan pertanyaan.
"Tuan Atherio, apa benar anda kembali dari Amerika untuk menghindari hukum?"
"Tuan, apa anda benar-benar seorang gangster?"
"Tuan, bagaimana pendapat anda dengan foto-foto yang beredar di media tentang penjualan senjata itu?"
"Tuan, bisakah kami mendapat penjelasan?"
Atherio tidak menjawab mereka, bahkan dengan melihat saja tidak. Dia tetap memandang lurus dan berjalan gontai seolah tidak ada siapa pun di depannya. Pria itu memberikan kode pada para bodyguard-nya dengan jentikkan jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHERIO PARK
ActionAtherio Park, pewaris utama keluarga Park, pemilik tahta gelap sang ayah, pemain utama kisah ini. Pria tampan yang berbahaya. Dia bisa melakukan apa saja hanya dengan menjentikkan jari. Wanita pun harus berpikir belasan kali untuk mendekatinya. Tuan...