6. Mistrust

160 15 2
                                    

"A life without suffering is a life without happiness."

◆◇◆

"Wait, little girl." Ucapan Kim membuat Atherina menghentikan langkahnya, begitu pun dengan Carlos yang berbalik menatap Kim.

"Apa yang kau lakukan pada anak buahku yang aku kirim ke sekolah untuk menemuimu?"

Atherina menolehkan kepalanya dengan ekspresi seperti seorang psikopat. "Aku menghabisinya, dengan tangan kecilku," jawab Atherina dengan nada bicara seolah puas telah melakukan hal tersebut.

Kim terbelalak mendengar itu. Park tampak terkejut karena melihat ekspresi Atherina seperti pembunuh berdarah dingin. Dia melihat pada Esteban yang juga tampak terkejut. Carlos juga terlihat kaget meski tidak memperlihatkan ekspresi keterkejutannya.

Atherina benar-benar telah membunuh orang untuk pertama kalinya di usianya yang baru 7 tahun?  Batin Park.

Atherina melanjutkan langkahnya diikuti Carlos.

"Kau benar-benar manusia paling kejam, Park. Menciptakan dirimu yang baru di tubuh anak perempuan itu," kata Kim sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Park memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Selesaikan ini sekarang juga, aku ada urusan yang lebih penting di kantor."

Kim tersenyum, "Aku tahu sekarang kau sedang dalam masa yang paling lemah. Oleh karena itu, kau mencari pemimpin baru untuk kelompokmu. Kau sudah terlalu tua, sementara anak kandungmu masih kecil. Kenapa kau memilih anak perempuan itu?"

Park tersenyum sinis, "Kau tidak tahu seperti apa kekuatan perempuan. Dunia gelap ini membutuhkan pemimpin yang benar-benar kuat."

Sementara itu, Carlos membukakan pintu mobil untuk Atherina. Atherina melihat adiknya tertidur pulas di dalam mobil, dia tersenyum kemudian memasuki mobil.

Min Hyuk menoleh pada Carlos, "Kau juga akan ikut?" Carlos menggeleng, "Tuan Park membutuhkanku, kau bawa tuan muda dan nona ke markas." Min Hyuk mengangguk kemudian melajukan mobilnya meninggalkan lokasi.

Selama di perjalanan, Atherina melamun memikirkan apa yang telah terjadi dalam satu hari ini.

Dia merasa kalau dirinya benar-benar menjadi monster seperti apa yang di katakan semua orang.

***

"Bukankah yang berharga itu adalah darah dagingnya? Kau hanya pion catur yang di pungut oleh Park untuk kepentingannya sendiri.. aku yakin kau mengerti maksudku. Kau sudah memahami di usiamu sekarang, kan?"

Atherina menyingsingkan lengan bajunya. Dia memperlihatkan kepalan tangannya, "Wan't to know it's like to die?"

Terjadi perkelahian yang tidak imbang jika dilihat dari ukuran tubuh dan usia. Suasana sepi di belakang sekolah membuat mereka bebas saling memukul.

"Jangan harap aku kasihan padamu karena kau gadis kecil, aku akan tetap memukulmu!" pria itu memukul wajah Atherina, membuat gadis itu tersungkur jatuh.

Dia selalu mengingat ucapan Victor, orang yang melatihnya bela diri. 'Ketakutan akan membuatmu kalah, kemarahan akan membuatmu jatuh, tapi keyakinan bisa mengubah hasilnya.'

Terlalu banyak kalimat yang masuk ke dalam kepala mungilnya. Semua itu di serap dengan cepat dan bertahap. Banyak pelajaran kehidupan miring yang di tanamkan Park padanya.

ATHERIO PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang