Bab 1

114K 1.7K 22
                                    

Hallo semua, kalian para pembaca jika merasa cerita aku terdapat kata/kalimat yang kurang tepat bisa di COMMENT. Aku akan sangat berterima kasih ke kalian telah membantu aku dengan koreksi hehe belajar dari kesalahan menjadi yang lebih baik ya kan. Thank youuu💛. -pthsya-.

●●●

Tepat di tanggal 20 Juni 20xx Sasa resmi menjadi seorang istri dari Elvin Ediantiro.

"Nyonya Ediantiro" Ucap Sasa sambil memandang foto pernikahannya di ruang tamu.

Sejak Sasa resmi menikah, ia tinggal dirumah sederhana milik Elvin hanya rumah dengan lantai satu dan dua kamar.

"Maaf aku pulang telat" Ucap Elvin sambil melepaskan sepatunya.

"Kamu mengajar sampai malam juga?" Tanya Sasa dengan wajah penasaran.

"Iya aku gantikan pak Dowo" Ucap Elvin dengan wajah kelelahan.

Elvin adalah seorang Dosen di Universitas Bangsa, umurnya baru menginjak 30 tahun. Ia sangat suskes di usia muda menjadi dosen di Universitas ternama di negera ini.

Sasa adalah salah satu mahasiswa Elvin, wanita itu berumur 20 tahun. Kekurangan gadis itu adalah mendapatkan nilai paling jelek disemua mata kuliah. Disisi lain, ia berharap menikah dengan Elvi nilainya bisa tertolong.

"Kamu harus bantu nilai aku ya" Ucap Sasa tanpa berbasa-basi.

Walau sudah menikah dua bulan, Sasa sudah membuka diri kepada Elvin sedangkan lelaki itu masih menutup diri.

"Kamu maanfaatin aku kan? Buat nilai tinggi?" Tuduh Elvin membuat Sasa tersenyum penuh kemenangan.

"Nilai ku anjlok banget! Mama bisa marah kalau aku gak selesaikan perkulihan aku" Ucap Sasa dengan wajah memelas.

"Usaha sendiri" Ucap Elvin dengan tegas lalu beranjak menuju ke kamar.

Pagi yang cerah, Sasa bangun dari tempat tidurnya dengan terburu-buru lantaran dirinya sudah telat masuk kampus.

"Sialan suami gue! Bukannya bangunin gue!" Gerutu Sasa sambil merapikan kerah kemejanya.

Saat tibat di depan pintu kelas, Sasa mengetuk pintu kelas FQ dengan memasang wajah bersalah.

Dosen yangmengaja disana langsung memasang wajah kesal. Elvin menatap Sasa dengan tatapan sinis.

"Sesuai perjanjian sebelumnya, mahasiswa yang terlambat dilarang masuk atau dia mau membuat makalah 100 halaman baru diperboleh masuk" Ucap Elvin dengan nada kejam.

"Saya mau masuk pak" Ucap Sasa dengan percaya diri, nyatanya ia membuat keputusan yang salah.

"Baik, besok kumpul makalahnya di depan meja saya di jam yang sama" Ucap Elvin lalu memberi tanda isyarat tangan mempersilahkan Sasa masuk.

Sasa memberi tatapan sinis kepada Elvin yang sedang memnjelaskan pelajaran.

Gadis itu pulang dengan wajah sangat marah, bagaimana tidak ia teringat sang suami memperlakukan dirinya dengan kejam.

Sasa tidak ingin terlarut dalam kekesalannya, dirinya memutuskan masak untuk sang suami.

Terlebih itu, Sasa teringat dengan Elvin yang tidak sempat sarapan gara-gara bangun kesiangan.

Sebagai kewajibannya sebagai istri, Sasa menyiapkan bekal untuk Elvin. Setelah memasak makanan yang mudah, Sasa lansung membersihkan badannya dan mengantar makanan itu.

Sasa sampai di kampus dengan pakaian tertutup, ia mengenakan topi, kaca mata hitam dan masker mulut menuju keruang Elvin. Ia berjalan dengan mengendap-ngendap seperti pencuri sambil sesekali menutup wajahnya dengan erat.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang