Elvin mengajar dikelas dimana istrinya berada, Matanya tertuju pada wanita yang duduk dikursi belakang dengan tertawa lebar bersama lelaki lain. Lelaki itu katanya adalah temannya, Hevon.
Sambil mengajar, mata Elvin sesekali melihat kearah mereka walau mereka berdua sama sekali tidak menyadari itu karena asik berbicara sendiri.
Padatnya mahasiswa dikelas membuat mereka duduk disana jika berbicara diam-diam mungkin saja tidak ketahuan tapi beda halnya dengan Elvin yang memantau mereka.
"KAMU YANG DUDUK DIBELAKANG!" Teriak Elvin membuat semua tersentak.
Semua mata memandang kearah Hevon. Sasa menundukkan kepalanya agar terhindar dari masalah.
"Mampus lo" Ejek Sasa dengan suara pelan.
"Kalian berdua!" Teriak Elvin dengan nada galak.
"Sini!" Bentak Elvin membuat Sasa berdecak kesal.
Sasa dan Hevon berdiri didepan kelas sambil menundukkan kepalanya karena malu.
"Saat jam pulang, kalian tetap disini. Jawab pertanyaan saya baru kalian boleh pulang jika itu benar" Ucap Elvin membuat Hevon memasang wajah malas.
Jam pulang sekolah, semua bubar begitu saja meninggalkan Hevon dan Sasa yang masih berada dikelas seraya menunggu kedatangan Elvin.
Elvin berjalan masuk lalu duduk dikursi dosen.
"Makalah 500 halaman besok jadi atau jawab pertanyaan saya harus benar?" Tanya Elvin kepada dua muridnya dengan senyum menantang.
"Habis ini saya berhenti kuliah, boleh saya pergi?" Tanya Sasa membuat Elvin terkejut mendengarnya.
"Gila lo? Nyokap lo bisa marah kalau lo berhentu" Tanya Hevon dengan wajah terkejut.
Elvin melirik Hevon yang mengetahui segalanya membuatnya menggeram kesal.
"Ah, orang tua anda akan marah jika tahu benar yang kamu bilang?" Tanya Elvin seraya menatap Sasa.
"Kamu pergi dulu, saya mau bicara dengannya" Ucap Elvin debgan nada sangat marah.
"Good luck, suami lo marah" Bisik Hevon seraya pergi keluar kelas.
Suara pintu kelas tertutup, Elvin meletakan kedua tangannya diatas meja lalu ia angkat sebagai penahan dagunya sambil menatap Sasa.
"Kamu ada masalah apa?" Tanya Elvin dengan nada lembut walau wajahnya terlihat marah.
"Aku gak mau kuliah lagi, aku gak mau" Ucap Sasa dengan wajah yakin.
"Mama mu menolaknya, kamu gak bisa berhenti begitu saja" Ucap Elvin membuat Sasa menggeleng.
"Aku menerima tawaran jadi model perusahaan baju selama 2 tahun" Ucap Sasa membuat mata Elvin membulat besar.
"Sa? kamu serius?" Tanya Elvin dengan wajah terkejut.
Sasa hanya diam sambil menatap Elvin dengan wajah serius.
"Bisa selain jadi model?" Tanya Elvin membuat Sasa menggeleng.
"Aku sudah menerimanya" Ucap Sasa.
"Berapa biata pembatalan kontrak?" Tanya Elvin dengan wajah serius.
Sasa mengangkat bahunya dengan acuh membuat Elvin memukul meja dosen dengan kuat.
Sasa terkejut dengan kemanarahn suaminya.
"Mama mau bilanga apa nanti?!" Ucap Elvin membuat Sasa memasawang wajah kesal.
"Kamu bentak aku! Hak apa kamu? Aku yang menentukan kan apa yang aku mau" Ucap Sasa dengan tatapan benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romance[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...