"Sasa" Panggil Dena saat melihat sahabatnya baru saja sampai di club.
"Mau minum lagi?" Tanya Dena dengan nada mengejek.
"Diam-diam" Ucap Sasa membuat Dena tertawa geli.
"Kalau suami lo marah, jangan pernah bilang kalau gue yang suruh, lo sendiri yang mau" Ucap Dena membuat Sasa mengangguk.
Dena selalu melihat Sasa minum agar tetap menjadi sahabatnya agar tetap aman. Saat malam itu Dena kebelet buang air kecil, ia melihat Sasa yang sudah tertidur diatas sofa dengan wajah tidak sadarkan diri.
"Sialan gue gak tahan!" Ucap Dena seraya berlari pergi ke toilet.
Dena menghela nafasnya dnegan lega seraya berjalan kemeja tapi meja tersebut sudah bersih. Sasa juga tidak ada disana terlebih tas nya juga tidak ada.
"Sialan!" Teriak Dena dengan kesal lalu mencari ke pemilik club yang merupakan kenalannya untul melihat CCTV yang dipasang disetiap satu meja.
"HAH?!" Teriak Dena saat melihat seorang lelaki membawa Sasa kedalam gendongannya lalu dibawa pergi.
****
Sasa membuka matanya dengan pelan di tengah malam, keadaan kamar sangat gelap. Ia merasa kamar ini bukan miliknya.
Sasa merasakan tubuhnya dingin lalu memegang dadanya yang polos tanpa helaian benang. Ia menoleh kesebelah mendapati seorang lelaki baring membelakanginya.
Mati bagaimana bisa aku tidur dengan lelaki lain batin Sasa.
Sasa menuruni ranjang dengan pelan sambil mencari keberadaan pakaiannya.
"Sshhhs" terdengar suara berdesis pelan membuat Sasa menoleh kearah lelaki itu.
Lelaki itu hendak membalikan badannya tapi Sasa membuang mukanya.
Siapa lelaki yang kutiduri astaga, gur gak berani melihatnya batin Sasa.
Saat lelaki itu mulai tertidur tenang, Sasa dengan cepat pergi dari sana. Sasa naik taksi menuju kerumahnya dengan wajah ketakutan.
Sasa mencengkram bajunya dengan kuat seraya menenangkan pikirannya kemana-mana.
"Bagaimana ini" Racau Sasa dengan wajah ketakutan.
Sasa memukul kepalanya dengan kuat sambil mengingat kejadian semalam. Nihil, semua ingatannya hilang begitu saja.
Pagi-pagi, Sasa sudah terbangun dengan keadaan penuh banyak pikiran.
"Bagaimana aku menjelaskan ke Elvin"
"Aduh ntar dianggap murahan"
"Aduh jadi janda muda nih"
"Bagaimana ini?"
"Elvin marah bagaimana?"
Semua kalimat yang dilontarkan Sasa tedengar sangat frustasi.
Cekrek!
Pintu terbuka pelan, menampilkan wajah Elvin yang tersenyum lebar kepadanya.
"Kamu ngapain?" Tanya Elvin membuat Sasa memasang wajah terkejut.
"Kamu pulang?!" Teriak Sasa dengan terkejut.
"Jadwal aku pulang kan hari ini, 2 bulan sekali" Ucap Elvin membuat Sasa terdiam.
"Mata kamu hitam, kenapa? tidur gak nyenyak?" Tanya Elvin seraya mendekati Sasa.
Elvin menatap Sasa yang mengubah posisinya menjadi duduk lalu mendongakkan kepalanya keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romance[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...