Part 23

15K 520 28
                                    

Edel berlari mendekati Sasa, Sedangkan Adel dan Elvin menatap Edel dari kejauhan.

"Aunty bajunya ini bagus dipakai sama aunty tapi yang lain jelek semua" Ucap Edel dengan wajah jujur.

"Kamu puji atau hina sih?" Tanya Sasa dengan wajah kesal.

"Entahlah" Ucap Edel seraya mengangkat bahunya dengan acuh.

"Kamu mau ice cream gak?" Tanya Sasa dengan wajah sedikit gengsi.

"Aunty ada?" Tanya Edel membuat Sasa mengangguk.

"Boleh" Ucap Edel dengan suara berbisik karena ia tidak mau ketahuan.

"Ajak kembarammu kalau dia mau" Ucap Sasa membuat Edel mengangguk.

Edel berlari mendekati Adel lalu menariknya.

"Pa, kami main diruang bermain ya" Ucap Edel membuat Elvin mengangguk.

Si kembar berlari lebih dulu ketempat  perjanjian mereka untuk memakan ice cream.

"Bawa mereka makan gih, gue sibuk" Ucap Sasa kepada Anu yang langsung mengejar si kembar.

Elvin menatap Sasa lalu tersenyum tipis. Ia berjalan mendekati wanita itu.

"Apa kabarmu?" Tanya Elvin membuat Sasa tersenyum tipis.

"Baik aja, gimana kamu?" Tanya balik Sasa.

"Baik" Ucap Elvin.

Sasa menatap Elvin yang sama sekali tidak berubah, hanya saja ia  sedikit menua dan aura bapak-bapak Elvin sangat menonjol. Tapi ditekankan jika Elvin masih tetap tanpam dan menggoda.

"Si kembar enggak nakal kan?" Tanya Elvin membuat Sasa menggeleng.

"Hanya aja, mereka tidak menyukaiku" Ucap Sasa.

"KAK SASAAAAA!" Teriak Anu dari belakang membuat Sasa menoleh dengan wajah kebingungan.

"Si kembar badannya muncul merah-merah!" Teriak Anu membuat Elvin berlari dengan wajah khawatir.

"ADEL EDEL!" Teriak Elvin dengan histeris lalu menggendong kedua anaknya keluar.

Sasa mengikuti Elvin yang berlari dengan wajah panik. Sasa matanya mulai berkaca-kaca, ia takut sekali karena ia teringat masa lalu.

Sasa menangis didalam mobil saat Elvin menyetir menuju kerumah sakit.

Sasa menangis sesekali memandangi wajah si kembar kebelakang. Ia sangat takut dengan apa yang terjadi dengan mereka.

Tangan Sasa bergetar hebat membuat Elvin yang tidak sengaja memandangi itu. Refleks, Elvin memegang tangan Sasa seraya memasang wajah baik-baik saja.

Sasa memandangi si kembar tidur diranjang, mereka di infus dan diberikan obat alergi.

"Maafin aku, aku gak tahu kalau dia punya alergi" Ucap Sasa dengan wajah menyesal.

"Aku kira anak kecil menyukai ice cream" Timpal Sasa.

Elvin hanya diam duduk disebelah ranjang Adel.

"Mereka sejak dulu alergi ice cream, aku awaknya memberinya karena tahunya anak kecil menyukainya" Ucap Elvin diakhiri dengan senyum miris.

Rose masuk dengan wajah khawatir lalu mendekati ranjang si kembar.

"Aatagaa bagaimana bisa mereka makan ice cream" Ucap Rose dnegan wajah khawatir.

"Maaf aku gak tahu" Ucap Sasa membuat Rose mendekatinya.

"Kamu gila?! Kalian hanya rekan bisnis tidak perlu sampai mengambil hati anak-anak dengan memberinya sesuatu" ucap Rose debgan wajah protektif.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang