Rose sudah menyiapkan semua rencanannya semenjak Yona melahikan si kembar. Ia butuh pegangan untuk dirinya kelak saat tidak bisa mendapatkan Elvin.
"Biarkan Adel menjadi anakku di akta lahirnya, aku akan siapkan semuanya. Dan berikan akta lahir palsu kepada Elvin" Ucap Rose kepada Yona yang sedang mengandung si kembar dengan perut yang sangat besar.
"Lo gila?!" Bentak Yona dengan wajah menolak.
"Selama ini gue bantu lo! Bisa lo balas gue?! Apa lo gak punya hati?" Bentak Rose dengan wajah murka.
"Gue gak mau! Lo gila!" Bentak Yona dengan wajah menolak.
PLAK!
Yona memegang pipinya yang terasa sakit. Ia menatap wanita yang lugu tapi sangat keji.
"Gue yang buat lo hamil! Gue yang bawa lo kekamar Elvin. Kalian menghabiskan waktu bersama. Apa kau lupa itu?! Gue yakin lo saat itu pura-pura mabuk" Sindir Rose sembari memasang wajah menjijikan.
"Lo kejam! Menjijikan"bentak Yona dengan wajah kelelahan sambil memegang perutnya yang kesakitan.
Yona memegang perutnya yang terasa sakit, wajahnya berubah jadi pucat dan mengeluarkan keringat dingin.
"Gue-gue se-sesak na- Rose" Kalimat terakhir yang didengar Rose.
Rose hanya diam menatap Yona tersungkur dilantai dengan tak sadarkan diri.
"Kau sudah dengar? Urus semua berkas-berkas anak-anaknya" Ucap Rose yang sedang berbicara dengan anak buahnya yang bersembunyi di kamar mandi.
Elvin berlari dilorong rumah sakit dengan wajah khawatir, ia langsung pulang dari luar kota saat mendengar kabar kalau Yona sudah meninggal sebelum melahirkan karena kecapekkan.
Elvin menangis dengan kencang hingga dirinya tersungkur dilantai saat melihat mayat yang telah dibungkus kain putih seluruh tubuhnya.
Rose mendekati sahabtnya lalu mencoba memeluknya.
"Yona memintaku menemanimu, membesarkan anak-anak kalian" parau Rose sambil menangis.
****
"Bersamaku atau kamu kehilangan Adel" Ucap Rose dengan tatapan dendam."Apa?!" Bentak Elvin dengan wajah tidak percaya.
"Apa maksudmu?! Adel anakku!" Bentak Elvin dengan wajah sangat marah.
"Di mata hukum, Adel putriku. Semua beres kalau banyak harta" Sindir Rose dengan senyum lebar.
"Yona sudah menyetujuinya sebelum dia meninggal" Timpal Rose dengan wajah percaya diri.
"Tetap memilih wanita murahan itu?" Tanya Rose dengan wajah menantang.
Rose menghapus sisa air matanya lalu bangkit dari kesedihan agar lebih kuat dan terlihat menyeramkan.
"Kamu wanita licik!" Ucap Elvin dengan senyum miring.
"Ini belum seberapa" Ucap Rose dengan wajah percaya diri.
Rose menatap kearah cela pintu yang sedikit terbuka membuatnya menatap Elvin dengan wajah sedih.
Rose mendekati Elvin lalu mencoba membisikan kata-kata yang membuat Elvin sangat marah.
"Bagaimana kalau aku memberitahu juga kalau ayah jalang itu meninggal karenamu?" Bisik Rose dengan senyum penuh kebanggaan.
"PERGI DARI HADAPANKU!" Bentak Elvin dengan sangat murka.
Rose menangis dengan tersedu-sedu seolah-olah ia sedang memainkan peran protagonis di sebuah film.
"Adel" Ucap Rose saat membuka pintu melihat wajah Adel terlihat sedih mematap Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romantizm[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...