Part 22

15.9K 527 25
                                    

Rose menatap si kembar yang sedang lahap dengan makanannya diruangannya.

"Sorry aku telat jemput" Ucap seorang lelaki yang baru saja membuka pintu ruangannya.

"Papa" Ucap Adel dengan wajah senang.

"Gimana hari ini?" Tanya Elvin kepada putrinya.

"Aunty yang foto bersama kami jelek" Dumel Adel membuat Elvin tertawa geli.

"Sejelek apa?" Tanya Elvin.

"Jelek bangettttt" Jawab Edel.

Elvin mengacak rambut putrinya dengan lembut lau putranya dengan wajah gemas.

"Sasa modelnya" Ucap Rose dengan wajah datar.

Elvin langsung menoleh kearah Rose yang terlihat serius membuatnya terdiam karena terkejut.

Usaha bisnis brand pakaian 'Gracetop' sangat terkenal semenjak sang pemilik meninggal karena hati mulianya ditambah kasus ayahnya yang meledak di media lepas dari penjara. Yola pemilik brand tersebut, si kembar adalah anak-anaknya.

Masalah Rose, ia hanya membantu meneruskan sampai dimana anak-anak sudah besar akan ia alihkan kepada si kembar.

Flashback

"Aku hamil, benar kata Sasa 99% untuk hamil itu nyata" Ucap Yola seraya menahan nangisnya. 

Elvin mendnegar itu langsung menundukkan kepalanya seraya meneteskan air matanya. ia snagat rapuh kali ini. Selama sebulan kehilangan sang istri membuatnya frustasi ditambah Yola yang datang memberi kabar yang harusnya snagat bahagia jika untuk pasnagan lain.

"Kenapa harus ini terjadi" Gumam Elvin membuat Yola tersenyum miris.

"Hidup terus berjalan, aku akan bertanggung jawab" Ucap Elvin dengan wajah yakin.

Elvin tersenyum tipis lalu menggandeng putra dan putrinya pergi dari sana.

"Lain kali aku gak akan menjemput mereka terlambat lagi" Ucap Elvin seraya pergi dari ruangan Rose.

***

Sasa mengigit ibu jarinya dengan wajah mencoba berpikir. 

"Edel mirip tidak mirip dengan Sean. terus mirip dengan siapa?"

"Si Adel mirip dengan Yola jika dilihat baik-baik" 

"ASHHHHHHH SIALAN!" Teriak Sasa dengan frustasi saat tidak mendapatkan jawaban.

Anu menatap Sasa dengan wajah bergidik ngeri.

Dena yang baru saja sampai di apartemen, Sasa melirik Dena dnegan tatapan membunuh.

"Lo mabuk?" Tanya Sasa dengan wajah tidak percaya.

"Minum dikit aja, lo tahu kan toleransi minum gue" balas Dena yang terlihat baik-baik saja tapi arima bau alkohol dan rokok sangat tercium diruangan.

"Kenapa lo terima foto terakhir tadi?" Tanya Sasa membuat Dena duduk disebelah sahabatnya.

Dena melirik Anu agar pergi dari hadapan mereka, Anu mengerti itu langsung menuju kekamarnya.

"Ownernya bilang kenal lo banget malah katanya kalian berteman baik. terus kasih harga teman dengan 3 kali lipat" Ucap Dena dengan wajah santai.

Dena menyandarkan tubuhnya disandara lalu mendongak keatas sambil menatap langit atas dengan sesekali tersenyum.

"Rose pemiliknya" Ucap Sasa membuat Dena menggeleng.

"dia bukan pemilik sebenarnya. Ia hanya meneruskannya lalu akan dilanjutkan sama si kembar" Ucap Dena dengan wajah yakin.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang