Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Sasa berdiri menyamping didepan kaca full body, kandungannya memasuki usia 5 bulan membuat ia tidak bisa menutupi kehamilan karena nampak jelas.
Selama hamil Sasa sering mengenakan pakaian longgar atau tidak sweater oversise dan pakaian gelap untuk menutupi perutnya.
Sasa menghela nafasnya dengan pelan. Sudah 2 bulan yang lalu Sasa tidak memberi jatah malam kepada Elvin.
Elvin awalnya sering menanyai dirinya ada apa tapi seiiring berjalan waktu ia pun acuh aja.
Sasa keluar dari kamar mandi hanya mengenakam daster lalu mendekati Elvin yang duduk menyandar di headboard ranjang.
"Hm aku hamil" Ucap Sasa dengan pelan.
Elvin hanya mengangguk lalu masih fokus bermain ponselnya.
"Kok diam aja?" Tanya Sasa dengan wajah tidak percaya.
"Aku udah tahu" Ucap Elvin dengan enteng.
"Dari mana?" Tanya Sasa membuat Elvin menoleh kearahnya.
"Kelakuan kamu aneh, tubuhmu membengkak, perutmu membesar, bulan lalu orang biasa ambil sampah tidak sengaja bertemu, memberiku selamat sebenarnya ia mau ucapin udah lama cuma lupa terus karena ia tidak sengaja melihat test pack yang kamu buang" Ucap Elvin dengan santai membuat Sasa mengigit bibir bawahnya.
"Aku gak marah, kecewa aja" ucap Elvin dengan mata yang begitu kecewa menatap dirinya.
"Maafin aku" Ucap Sasa membuat Elvin mengangguk.
"Harusnya kamu kasih tahu aku, dia bukan anak kamu aja tapi aku. Aku harus diberitahu dari orang lain, betapa mirisnya aku" ucap Elvin dengan pelan tapi setiap perkataannya begitu menyedihkan didengar Sasa.
"Maafin aku" Ucap Sasa dengan wajah bersalah.
"Aku takut kamu balikan dengan mantan kamu, aku gak mau sebagai alasan anak kamu berpaling kepadaku" Ucap Sasa dengan jujur.
"Lihatlah, kamu selalu menuduhku bersama wanita lain. Apa itu yang kamu pikirkan selama kita bersama?" Tanya Elvin membuat Sasa diam.
"Aku tidak tahu kamu seperti apa jadi aku hanya bisa menyimpulkan dari segi pandanganku" ucap Sasa membuat Elvin tersenyum miring.
"Terserah kamu mau bilang apa" Ucap Elvin dengan malas berdebat.
"Sebenarnya pas malam pertama kita buat beberapa bulan kemudian aku hamil" Ucap Sasa dengan pelan sekali.
"Iya tahu" Ucap Elvin membuat Sasa mengangguk.
"Aku belum cek USG, hqnya sekali aja" Ucap Sasa dengan jujur.
"Secuek itu kamu dengan anakmu" Sindir Elvin membuat Sasa mengendus kesal.
"Terserah kamu mau bilang apa!" Ucap Sasa dnegan sengaja.
Sasa tidur dikasur dengan pelan sambil menarik selimut untuk menutupi dirinya.
Pagi-pagi, Sasa merasa kepalanya sedikit pusing.
"El" Panggil Sasa smabil menggoyangkan bahu Elvin.
"Kenapa?" Tanya Elvin dengan kesal.
"Kepalaku sedikit pusing, gak enak" Ucap Sasa sambil menaruh kepalanya diatas dada suaminya.
"Kamu istrirahat dulu, entar kalau makin parah ke dokter aja" ucap Elvin membuat Sasa mengangguk.
Sasa memeluk Elvin dengan manja sambil menutup matanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romance[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...