Part 25

14.8K 480 33
                                    

"Aunty pulang dulu ya" Ucap Sasa dengan raman seraya berjalan pergi.

+++

"Aunty" Panggil bocah lelaki dari kejauhan.

Sasa menoleh kebelakang lalu menatap bocah itu dengan wajah keheranan.

"Ada apa?" Tanya Sasa dengan wajah penuh bertanya.

"Barang aunty jatuh tadi" Ucap Edel seraya memberikan kotak berwarna merah kepada Sasa.

Sasa menatap kotak yang terlihat seperti tempat menyimpan sebuah cincin.

"Kamu yakin ini punyaku?" Tanya Sasa dengan wajah kebingungan.

"Aku rasa ini milik Aunty" Ucap Edel seraya menyodorkan kotak tersebut.

Sasa membuka kotak tersebut lalu matanya terbuka lebar, ia menutup kembali kotak tersebut lalu menatap Edel dengan senyum kaku.

"Sepertinya kamu benar" Ucap Sasa membuat Edel tersenyum penuh arti.

"Itu bukan punya Aunty" Ucap Edel dengan wajah penuh arti.

"Hubungan apa Aunty dengan papa?" Tanya Edel dengan wajah penasaran.

"Tidak ada" Ucap Sasa dengan yakin.

"EDELLL PULANG NAKKKK!" teriak Elvin dari kejauhan membuat bocah itu memutarkan badannya seraya berlari mendekati ayahnya.

Sasa mengehela nafasnya dengan lega saat Elvin memanggil putranya.

***

Sasa mulai menghindari si kembar terutama si Edel, bocah yang sangat pintar.

Sasa selesai pemotretan langsung menuju ke parkira mobil. Anu memberikan sebotol air putih lalu Sasa menuguknya dengan habis.

"Pelan-pelan kak, nanti keselek" Anu mengingatkan Sasa.

Dena masuk kemobil lalu menatap Sasa dengan wajah kebingungan.

"Kenapa?" Tanya Dena tapi dibalas dengan gelengen kepala.

"Jalan Nu" Ucap Dena kepada Anu yang mulai menyalakan mesin mobil.

"Anu singgah beli kopi dulu di S'buck" Ucap Dena membuat Anu mengangguk.

Tidak jauh dari studio, sesampainya di S'buck Anu berlari keluar dari mobil untuk membeli kopi. 

"Ngomong aja, Anu udah gue usir" Ucap Dena mmebuat Sasa mengangguk.

"Edel berikan gue kotak cincin pernikahan gue dengan Elvin, Coba lo mikir aja bagaimana bisa tuh bocah tahu" Jelas Sasa membuat Dena terkikik.

"Anjir lo ngejek gue?" Ucap Sasa seraya memasang wajah cemberut.

"Santai aja, gue ramal lo bakal jadi ibu mereka juga pada akhirnya" Ejek Dena membuat Sasa memukul lengan sahabtnya dengan pelan.

"Oh iya, lo udah bayar utang bulan depan?" Tanya Sasa yang snagat mengkhawatirkan keluarga Dena.

"Udah, makasih banyak ya Sa. Lo yang kerja keras malah gue yang pakai uang lo" Ucap Dena dengan wajah sungkan.

"Gak papa kali, dulu lo yang carikan gue kerjaan. gue bisa sukses juga kerena lo" Ucap Sasa dengan senyum lebar.

"Nambah tato lagi lo?!" Teriak Sasa saat tidak sengaja melihat rambut Dena terkesiap kebelakang membuat Tato baru di lehernya sangat terpampang nyata.

"Hehe, mabuk" Ucap Dengan wajah cengar-cengir.

"Parah si lo" Tegur Sasa membuat Dena memasang wajah memelas.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang