Part 24

14.3K 513 11
                                    

Sasa berjalan masuk kedalam studio, ia melihat Rose sedang duduk melihat kearah model lainnya.

Sasa duduk menunggu kerjaan Rose selesai. menunggu hampir 2 jam, pemotretan selesai. Rose membalikan badannya lalu Sasa tersenyum tipis.

Rose duduk dimeja ruangannya sambil menatap kearah Sasa yang diam memandanginya sedari tadi.

"Bagaimana keadaan si kembar?" Tanya Sasa membuat Rose berdecak pelan.

"Baik, hanya tidak bisa melanjutkan foto, harus diundur" Ucap Rose dengan wajah sedikit kesal.

"Maaf, aku tidak tahu akibatnya bisa sampai seperti itu" Ucap Sasa dxengan menyesal.

Pintu terbuka pelan memperlihatkan wajah Dena. Wanita itu sudah lama ia tidak melihatnya.

Sasa menatap Dena dengan wajah keheranan. 

"Maaf saya baru bisa datang, harusnya saya yang bertanggung disini" Ucap Dena dengan wajah serius.

Sasa mendekati Dena lalu menariknya duduk. 

"Apa yang lo lakuin, gue yang salah bego" Bisik Sasa membuat Dena mencubit lengan sahabatnya agar untuk diam.

Rose memandangi Dena dengan wajah penuh arti.

"Maafkan kami atas kejadian yang menimpa si kembar. lain waktu kami tidak akan mengganggu si kembar lagi, hanya sebatas pekerjaan. sebagai permintaan maaf kami, anda tidak perlu membayar kami tiga kali lipatnya" Ucap Dena dengan tegas membuat Sasa menatap sahabtnya dengan wajah tidak suka.

"Lo gila, kita harus membayar utang lo" Ucap Sasa yang mengingat masih ada utang yang harus dibayar.

Dena dulu membuka sebuah club kecil tapi karena jebakan dari mantannya yang brengsek membuat usahanya bangkrut terlebih ai memiliki utang ayahnya dan mengharuskan ia meminjam ke orang dengan bunga yang sedikit besar.

"Gue udah dapat job yang besar lagi buat lo" Ucap Dena membuat Sasa mengendus kesal.

"Tidak perlu sampai begitu. saya udah membayar kalian full tiga kali lipat. Para costumer kami juga menyukai hadir nya Sasa membuat penjualan kami naik, dan mengalami keuntungan yang besar bulan ini mingkun sampai bulan depan karena kalian dikontrak 2 bulan" Jelas Rose membuat Dena menghela nfasnya dengan berat.

****

"Tuh lihat, biarin aja" Ucap Sasa sambil memainkan ponselnya.

"Gue ngerasa bersalah dari kemarin sama lo, gue baru tahu saat si kembar adalah anak mantan suami lo" Ucap Dena dengan wajah bersalah.

"Hah? hanya gara itu lo hindar dari gue?" Tanya Sasa membuat Dena mengangguk.

Sasa memasukan ponselnya kedalam tas lalu merangkul sahabtnya pergi bersama dengan senyum lebar.

"itu masalah lalu kami, udah berlalu. aku tidak masalah msi kembar anakknya karena tidak ada gunanya. toh kami tidak akan balik seperti dulu. Mereka udah punya keluarga sendiri" Ucap Sasa dengan senyum ikhlas.

"Lo salah Sa. Yola udah meninggal saat melahirkan mereka. Itu hal gue takut, lo bakal balikan dengan Elvin karena masalah ini" Jelas Dena membuat Sasa membulatkan matanya dengan lebar.

Wajahnya berubah menjadi prihatin mengingat Elvin yang harus membesarkan dua anak sekaligus sendiri.

"Lihatlah. Wajah lo seperti berubah termasuk pikiran lo mulai berubah" Sindir Dena membuat Sasa menggeleng pelan.

Dena membawa sasa pergi menuju ke mobil.

***

Seminggu kemudian, Sasa berada di pantai ebih dulu dibandingkan si kembar. Sasa sudah mengganti pakaian menjadi dress panjang tipis dengan bahan adem dan nyaman. 

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang