Part 18

14.6K 484 12
                                    

"Bagaimana aku bisa percaya kamu?" Tanya Sasa seraya meneteskan air matanya.

■■■

Yola menatap Sasa yang dipeluk Elvin dengan erat membuatnya menyeringai.

Sasa menatap Yola yang terlihat aneh membuatnya melepaskan pelukan suaminya.

Sasa mendekati Yola lalu menamparnya dengan kuat tepat di pipi mulusnya.

"KAMU GILA?!" Bentak Yola seraya memegang pipinya.

"Maaf tanganku terpeleset" Ucap Sasa lalu menyeringai.

"Sa" Panggil Elvin yang masih terkejut dengan Sasa.

Pagi harinya, sekitar jam 7.

Pesan masuk dari ponsel Sasa.

+62008000009997 : (mengirim foto)

Foto tersebut ada Elvin dan Yola sedang tertidur pulang diranjang bersama dengan keadaan telanjang tapi ada selimut yang menutupi tubuh mereka.

Sasa melihat foto tersebut sangat terkejut hingga membuatnya tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi. Ia beranjak dari ranjang menuju ke kamar Yola.

Sasa menatap Elvin dengan tatapan menjijikan. Lelaki itu menatap istrinya dengan wajah tidak mengerti.

"Apa aku ada salah?" Tanya Elvin seraya menggelengkan kepalanya.

"Kamu gak pernah salah" Ucap Sasa.

Sasa melirik Yola yang masih berada diatas ranjang dengan wajah datar menatapnya.

"Aku keluar atau dia?" Tanya Sasa dengan wajah serius kepada Elvin.

"Sa"

"Pilih El, lelaki jantan akan memilih wanita yang tepat" Sindir Sasa seraya melirik Yola dengan wajah mengejek.

"Aku pergi aja" Ucap Yola seraya menutup kopernya lalu menarik gagang koper pergi dari sana.

Sasa menatap suaminya yang terlihat frustasi.

"Kalau kamu diam-diam membantu atau menemuinya. Siap-siap kehilangan aku El" Ucap Sasa dengan nada mengancam.

Elvin berada dirumah seharian, Sasa menahannya seraya memantau suaminya.

Wajah emang terlihat datar tapi bisa dirasakan jika lelaki itu sedang memikirkan Yola.

Sasa duduk disebelah Elvin lalu memutar kepalanya dengan pelan kearah Elvin.

Wajah Sasa mendekati Elvin seraya mencoba menciumnya tapi Elvin menolaknya dengan membuang mukanya kesamping.

Tangan Sasa menggapai kancing kemeja Elvin, kancing pertama terbuka dengan cepat saat turun ke kancing kedua. Tangan Elvin menahannya lalu emmandanginya dengan tatapan tajam.

"Aku gak mau" Ucap Elvin membuat Sasa menarik tangannya lalu tersenyum lebar.

Sasa beranjak dari sana lalu menuju kekamarnya tanpa banyak bicara.

****

Sasa mencoba mendekati diri kepada Elvin yang mulai berubah sejak kemarin.

Sasa mencoba mengelap sisa kopi menempel diujung bibir sang suami. Elvin menepis tangan Sasa lalu mengusap bibirnya sendiri.

Sasa manarik tangannya lalu memasang wajah canggung.

"Aku kampus dulu" Ucap Elvin membuat Sasa mengangguk.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang