"Aku tahu kamu didalam! jangan sembunyi lagi!" Teriak Elvin dengan nada murka.
Sasa hanya diam berdiri bersandar di ambang pintu kamar lalu memandangi pintu depan yang gelap gulita seperti percintaannya.
***
"Sa! salah aku dengan kamu apa lagi?" Tanya Elvin dengan suara frustasi.
Sasa hanya diam emmandangi pintu gelap dari kejauhan dengan tatapan sendu.
"Sa" Ucap lelaki itu dengan suara mulai melemah.
Suara langkah kaki terdengar berjalan menjauh dari apartemennya membuat Sasa menghela nafasnya dengan lega.
Malamnya Dena dan Anu belum juga pulang. Sasa yang baru saja terbangung langsung mencari keberadaan mereka.
Sasa mengambil ponselnya untuk mengecek notifikasi.
Dena : El didepan pintu, kami gak bisa masuk kalau begini
Anu : Gimana nih kak?!
Sasa : Kalian nginap dirumah Mama aja
Dena : OKE :)
Sasa menghela nafasnya dengan berat, dirinya berjalan mondar-mandir didalam kamar dengan wajah bimbang.
Lelaki itu masih kekeh menunggunya didepan pintu. Sasa merasa sedikit iba tapi dirinya ragu untuk bertemunya.
Sasa mengambil benda kecil didalam laci meja riasnya. Ia memasukin kembali nomor lamanya hanya untuk menghubungi lelaki itu.
Sasa-ku : Dena memberitahuku, kamu didepan apart. Aku udah gak tinggal disana lagi. Kita udah putus.
Elvin : Kamu didalam, keluarlah.
Sasa-ku : Terserah
Sasa tidur dengan perasaan gelisah, sesekali dirinya terbangun lalu memandang keluar pintu balkon.
"Udah pulang belum ya?" Gumam Sasa.
Paginya, Sasa mendapat informasi dari Security jika keadaan didepan apartemennya sudah aman.
***
Dena memandang kearah Feno yang sedari tadi menatapnya selama di meja makan.
"Kenapa Sasa gak kemari?" Mereka datang menginap saat Mama sudah ketiduran.
"Apart menghindari E-" Dena mencubit paha Anu agar tidak melanjutkan pembicaraannya.
Mama memandang mereka secara bergiliran dengan tatapan mengintimidasi.
Dena menahan kesalmya saat kakinya di elus lembut oleh kaki lelaki didepannya. Feno sengaja memberi tanda kepada wanita itu.
"Mama dengan Sasa ambil cuti. Elvin juga akhir-akhir ini aneh. Mencari mama terus" Ujar Mama dengan wajah berpikir.
"Sepertinya mereka putus" Balas Feno membuat Dena menendang kakinya.
"Yaudahlah, mau gimana lagi bukan jodohnya. Masih ada Nak Putra" Ucap Mama dengan wajah antusias.
"Waktu mama pulang dari tempat nenek, El meneror mama terus" Mama Cerita sambil memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya.
"Tante jangan laden. Biarin aja" Balas Dena membuat Mama menyipitkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romance[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...