Part 41

10.7K 372 23
                                    

Adel memandangi Rose dengan wajah lesuh. Dirinya sudah sebulan tidak melihat wajah keluarganya.

"Adel mau ketemu papa dan Edel" Ucap Adel dengan pelan.

"Enggak!" Ucap Rose dengan nada meninggi.

Adel sedikit terkejut lalu memasang wajah sedikit ketakutan.

"Aku mau pulang" pinta Adel dengan sedikit merengek.

"Kamu sendiri yang minta pergi, sekarang kamu minta balik? Kita udah di tempat yang jauh" Ucap Rose dengan wajah menolak.

"Aunty" Ucap Adel dengan wajah sedih.

"Papamu dan Edel tidak pernah mencarimu" Ucap Rose dengan wajah serius.

Adel memasang wajah kecewa bercampur sedih.

"Ada Aunty disini" Ucap Rose dengan suara lembut.

Adel mengangguk pelan lalu menghelas nafasnya dengan pelan.

****

"Udah sebulan Adel pergi, aku gak tahu lagi" Ucap Elvin dengan nada menyerah.

"Kita minta bantu Putra aja" Ucap Sasa membuat Elvin menahan tangan wanita itu.

"Aku masih bisa mencari anakku sendiri" Ucap Elvin dengan nada menolak.

"Putra lebih banyak relasi, Putra juga keluarga Yona. Ayolah, buang gengsimu" Ucap Sasa dengan wajah memohon.

"Kamu gak percaya aku?! Sampai harus minta lelaki lain? Kamu pikir aku gak bisa?" Tanya Elvin dengan nada meninggi.

"Buktinya sampai sekarang kamu gak bisa! Ini nyangkut anakmu! Jangan mikir gengsi deh" Tegur Sasa denga. Wajah kesal.

"Terserah" Ucap Elvin sembari pergi dari apartemen dengan wajah kesal.

Sasa hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. Pasalnya ia meminta Putra mencara keberadaan Adel dan hanya kurung waktu 3 hari, lelaki itu berhasil mendapatkan info.

"Mereka mengganti identitas diri, yah mereka menggunakan nama inggris" Ucap Putra seraya memberikan amplop coklat berukuran kertas folio.

"Makasih banyak Putra" Ucap Sasa dengan tulus.

"Kamu harus meneraktirku" Ujar Putra seraya menyipitkan matanya.

"Siap" Ucap Sasa dengan cepat.

Sasa memegang amplop seraya memandang kearah pintu keluar.

"Aku baru saja ingin memberinya" Gumam Sasa dengan wajah sedikit kecewa.

****

Elvin menjemput Edel dari sekolah lalu menuju ke rumah orang tuanya.

Elvin duduk di meja makan sembari menatap Elvin yang sibuk mengambil sayir dihadapannya.

"Gimana?" Tanya Mami dengan nada was-was.

"Belum dapat ma" Ucap Elvin dengan wajah frustasi.

"Apa yang dilakukan wanita gila itu?!" Geram Mami dengan wajah kesal mengingat Rose yang sangat ia percaya malah mengkhinati dirinya.

"Ah Elena, bagaimana dengannya?" Tanya Mami membuat Elvin memberi tatapan marah.

"Lepaskan dia, aku gak mau. Kami tidak cocok" Ucap Elvin dengan tegas.

"Yaudah" Ucap Mami dengan nurut.

"Aku kembali lagi kepada Sasa" Ucap Elvin.

"Apa?!" Ucap Mami dengan wajah sangat terkejut.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang