Part 32

9.8K 333 10
                                    

Dena menyusul Sasa yang berada dirumah ibunya.

Sasa membulatkan matanya karena ia melihat dua bocah datang bersamanya.

"Nenekkkkk!" Teriak Si kembar dengan nada rindu.

"Siniiiii" Ucap Mama sambil mengibaskan tangannya.

Sasa mendekati Dena lalu menatap sahabtnya dengan wajah sangat kesal.

"Ngapain lo nih bocah?" Bisik Sasa membuat Dena memasang wajah cemberut.

"Gue dikantor Rose, mau bahas kontrak lagi, Si Rose nya sakit waktu itu Elvin datang dan membawanya ke Rumah sakit. Gue ditugaskan jaga si kembar" Ucap Dena dengan wajah risih.

"Gue gak suka anak-anak lo tahu kan" Bisik Dena dengan wajah serius.

"Lo kira gue suka?! Semenjak gue gak dikasih sempatan buat memiliki anak gue jadi membenci anak-anak" Gerutu Sasa.

"Gue cabut, teman gue udah nunggu gue di club. Partyyyy duluhhhhh" Ucap Dena dengan senyum penuh arti.

Feno menatap Dena sedari tadi seraya mencoba menguping pembicaraan mereka.

"Byee aku pergi dulu ya mau ngurus kerjaan" Ucap Dena seraya berlompat kegirangan keluar rumah.

Dena hendak membuka pintu mobil tapi ditahan oleh Feno. Matanya terbelalak lebar melihat tubuh lelaki itu nengunci dirinya dengan kedua tangan menyentuh mobil.

"Lo ngapain?!" Ucap Dena dengan nada kesal.

"Lo mau party hm?" Tanya Feno dengan nada tidak suka.

"Yah, terus apa urusan lo?" Tanya Dena dengan wajah tidak terima.

"Gak boleh" Ucap Feno.

"Jangan ngatur gue, risih gue" Ucap Dena membuat Feno tersenyum miring.

"Semenjak kita tidur, lo gak bisa hilang dari kepala gue" Ucap Feno dengan senyum lebar.

Feno mencium bibir Dena membuat wanita itu terkejut hingga matanya terbuka lebar.

Dena menatap keadaan sekitar dengan wajah panik. Tangan tidak diam saja, ia mencoba mendotong lelaki itu tapi tenaganya tetap kalah kuat.

Feno melepaskan ciumannya lalu menarik Dena masuk kedalam rumah. Dena yang masih terkejut hanya bisa terdiam.

Feno memberhentikan langkahnya lalu menatap wajah Dena yang terlihat aneh.

Feno mengusap ujung bibir wanita itu yang terdapat lipstik yang beleber.

"Bilang kalau kamu gak jadi pergi" Ucap Feno seraya mendorong Dena masuk kedalam rumah lebih dulu.

Sasa menatap Dena yang masuk kerumah dengan wajah kebingungan.

"Kenapa lo?" Tanya Sasa membuat Dena menggeleng.

"Aku gak jadi pergi" Ucap Dena membuat Sasa tertawa mengejek.

"LO GAK JADI PERGI?! MUJIZAT BANGET!" Ejek Sasa membuat Dena mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

"Anjing lo ya" Ucap Dena dengan suara pelan.

"Loh kok sisa lo aja? Mereka dimandos?" Tanya Dena membuat Sasa menunjuk kamar ibunya.

"Lo gak join?" Tanya Dena membuat Sasa menggeleng.

"Gue mau istirahat aja, bete gue! Pacar gue bersama wanita lain lagi!" Gerutu Sasa dengan nada cemburu.

Dena melihat kepergian Sasa dengan kepala digelengkan.

Tubuh Dena diputar dengan paksa oleh Feno, Lelaki itu menciumnya kembali. Dena tidak percaya dengan lelaki yang ia anggap bocah sejak dulu sangat berani.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang