Elvin melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah orang tuanya dengan wajah datar.
"Nanti malam aku acara dengan dosen lain, aku titip anak-anak ya" Ucap Elvin membuat Mami mengangguk.
"Dimana si kembar?" Tanya Mami sambil celingak-celinguk.
"Mereka sekolah, entar pulang langsung aku bawa kesini" Jelas Elvin membuat ibunya mengangguk.
Disisi lain,
Rose sedang duduk di depan meja kerjanya dengan wajah penuh pikiran.
"Sialan!" Gerutu Rose saat melihat selembar foto yang ia dapati dari orang suruhannya.
Rose menelepon seseorang dengan tatapan misterius.
****
Sasa berjalan disamping pria yang selama ini menemaninya. Putra selalu setia bersama Sasa walau ia tahu jika wanita itu tidak akan menerimanya.
"Kamu lapar gak?" Tanya Putra membuat Sasa mengangguk.
Putra menggandeng tangan Sasa dengan langkah kaki yang lebih lebar. Sasa menatap kearah bawah tangannya lalu melirik lelaki itu dengan wajah penuh bertanya.
"Sa" Panggil seorang wanita dari arah belakang.
Sasa menoleh kebelakang lalu menatap Rose dengan wajah biasa hingga dimana ia melihat lelaki disampingnya. Wajah Sasa berubah menjadi terkejut melihat Elvin.
"Lama tidak jumpa, Hai Putra" Ucap Rose membuat Putra mengangguk pelan.
Sasa hanya tersenyum kaku kepada Rose lalu ia memandangi Elvin yang sama sekali tidak menatapnya.
Tatapan Elvin hanya mengarah kepada Putra. Matanya tertuju pada tangan mereka yang saling bergandeng.
"Aku nunggu di mobil aja" Ucap Elvin dengan nada ramah.
Elvin memutar badannya lalu pergi begitu saja.
"Aku mau bicara dengannya" Tunjuk Rose kepada Sasa.
Putra pergi meninggalkan mereka agar bisa berbicara empat mata.
"Ada apa?" Tanya Sasa dengan wajah malas.
"Pilihan kamu kali ini, aku suka" Ucap Rose dengan senyum miring.
"Lo aneh, seperti psikopat" Ejek Sasa sambil memasang wajah menjijikan.
"Setidaknya tidak ada kamu lagi. El selalu mencariku selama ini" Ucap Rose dengan wajah sumringah.
"Dia hanya memanfaatkanmu, jangan mikir yang berlebihan" Sindir Sasa.
"Tidak, Si kembar menginginkan aku menjadi ibu sambung mereka dibandingkan wanita lain terutama seperti kamu" Ucap Rose dengan penuh penekanan.
"Buktikan ke aku, kalau El emang menginginkan kamu. Dia tidak akan menikahimu karena anaknya" Ejek Sasa dengan penuh percaya diri.
"Lihat saja nanti" Ucap Rose dengan wajah tertantang.
Sasa dan Rose berjalan keluar bersamaan dengan wajah sama-sama kesal.
***
Sasa mengaduk makanannya dengan kesal karena ia mengingat pembicaraannya dengan Rose.
"Kamu kenapa?" Tanya Putra membuat Sasa tersadar lalu memasang wajah kebingungan.
"Kamu kenapa?" Tanya Putra kedua kalinya.
"Enggak, aku kenyang. Kita pulang habis kamu makan" Pinta Sasa membuat Putra mengangguk.
Saat hendak pulang, Sasa menunggu di meja sesekali melirik kebelakang. Putra sedang mengangkat panggilan dengan wajah khawatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romance[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...