Part 33

10.2K 329 13
                                    

Seorang wanita duduk dihadapan sahabatnya dengan senyum lebar. Merrka menikmati indahnya pantai sambil meminum minuman segar.

"Gue bingung sama El, dia baik kepada kita padahal istrinya sangat cemburu" Ujar Yola.

"Dia baik kerena kita temannya" Jawab Rose dengan nada acuh.

"Lo jangan suka ngambil milik orang lain" ucap Rose.

"Gue? Ya enggaklah" Ucap Yola dengan wajah tidak terima.

"Saat sekolah, gue udah bilang gue suka sama El. Tapi kita berdua udah janji gak ada yang boleh bersama El. Lo langgar kan?" Ucap Rose dengan tatapan sinis.

"Bukannya gitu, El sampai mohon didepan rumah gue berhari-hari" Ucap Yola.

"Lo aja yang kemauan" Ucap Rose.

"Lo kesal sama gue?" Tanya Yola membuat Rose menggelengkan kepalanya lalu tertawa lebar.

"Bercanda udah lewat juga" Ucap Rose dengan nada bergurau.

Yola menghela nafasnya dengan lega.

"Gue takut lo marah, seram banget tadi Rose" Ucap Yola dengan wajah lega.

"Yo ikut aku bentar" Ucap Elvin kepada Yola.

Mereka pergi berdua meninggalkan Rose yang terlihat dendam kepada mereka.

Rose mengetik pesan diponselnya kepada seseorang yang bisa dipastikam akan mengamuk mendapat informasi dari dirinya.

***

Rose membuka matanya saat sinar matahari menyilaukan wajahnya.

Elvin tidur dengan kepala berada diatas ditepi ranjang.

"El" Panggil Rose membuat Elvin terbangun lalu menatapnya dengan wajah khawatir.

"Kamu temanin aku? Gimana dengan kembar" Tanya Rose dengan suara lemah.

"Aku titip Sasa" Ucap Elvin.

"Aku mau kerja dulu, bentar lagi keluargamu datang" Ucap Elvin membuat Rose mengangguk.

"Makasih ya" Ucap Rose membuat Elvin mengusap kepala wanita itu dengan pelan.

"Santai aja, aku pergi dulu" Elvin pergi dari hadapan Rose.

****

Pagi-pagi dirumah, Sasa dan kembar sudah mulai ribut hanya karena sepotong paha ayam.

"Mama kan tahu aku gak bisa kalau gak paha ayam!" Ucap Sasa dengan tidak mau ngalah.

Sasa dan Adel memegang satu paha dengan tatapam sinis.

"Mengalah saja sama yang muda" Ucap Dena seraya memukul lengan Sasa.

"Lo bukannya bela gue malah mukul gue!" Teriak Sasa dengan kesal.

Sasa sangat kesal karena tadi pagi ia mendapat 'tamu tak diundang alias bulanan' membuat perasaannya sangat sensitif.

"Minta papa kamu belikan ayam sana" Ucap Sasa dengan kesal.

"Papamu bisa membelikan kami banyak, tapi disini kami gak bisa memintanya" Ucap Adel dengan wajah murka.

Sasa menjauhkan tangannya dari paha ayam tersebut lalu beranjak menuju kekamar dengan wajah sangat marah.

"Seprrtinya dia marah" Ucap Edel kepada Adel.

Adel mengangkat bahunya dengan acuh lalu kembali makan ayam yang berhasil ia dapat.

Sasa menangis dengan wajah ditutupi bantal. Ia harus menahan sakit perut ditambah hatinya yang sedang tidak baik.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang