Sasa terbangun dipagi hari melirik kesebelah kasur tidak ada keberadaan Elvin membuatnya kecewa berat.
Sasa mencoba menelepon Elvin yang masuk berdering tapi diangkat.
***
Tangan Elvin keluar dari selimut lalu mencari ponselnya yang berdering. Ia hendak mengangkat tapi keburu panggilan dimatikan.
"Siapa sih" Gumam Elvin sambil membuka matanya melihat nama Sasa dilayar ponselnya.
Elvin menerjapkan matanya saat menyadati siapa yang dipeluknya. Mata Elvin terkejut melihat Yola dipelukannya dengan keadaan masih tertidur.
Lebih parahnya mereka sama-sama tidak memakai pakaian diatas ranjang.
Yola membuka matanya dengan pelan saat merasakan sinar matahari menyilaukan wajahnya memalui pantulan jendela kamar.
Yola menatap Elvin yang diam akbibat terkejut.
"ASTAGA!" Teriak Yola membuat Elvin menutup mulutnya dnegan cepat.
"Ada Rose" Ucap Elvin membuat Yola terkejut hingga tubuhnya lemas.
"Kita tidur bareng?" Tanya Yola dengan gugup.
Elvin memijat pelipisnya yang sakit. Yola menarik selimut menutupi tubuhnya.
Dimeja makan, Rose memandang kearah kedua sahabtnya secara bergiliran. Wajah mereka terlihat lemah dan banyak pikiran.
"Tadi malam siapa yang membawa kami?" Tanya Elvin kepada Rose.
"badan kalian berat! Mana jauh lagi kamar kalian, satu-satu aku bawa kekamar kalian masing-masing. Tengah malam untung ada massage yang buka!" Gerutu Rose dengan kesal.
Elvin melirik Yola dengan wajah bertanya. Rose sednag berenang di kolam. Elvin dan Yola mulai berbicara empat mata.
"Kita bangun dikamar aku, jadi kamu yang kemamarku. Kata Rose dia menbawa kita ke masing-masing kamar" Ucap Elvin membuat Yola memesang wajah menyesal.
"Aku mabuk saat itu, aku tidak tahu" Ucap Yola dengan wajah kebingungan.
"Apa kamu dimasa subur?" Tanya Elvin membuat Yola mengangkat bahunya.
"Aku akan minum obat kontrasepsi" Ucap Yola dengan wajah serius.
Elvin memegang kelalanya dengan wajah berat lalu ia beranjak dari sana.
***
Elvin sampai di villa Sasa. Ia melihat sang istri sedang duduk diruang santai menghadap kepemandangan sawah sambil memainkan ponselnya.
Elvin duduk disebelah snag istri lalu menenggelamkan wajahnya di lekuk leher Sasa.
"Sa"
"Kenapa manja banget?"
Elvin memeluk sang istri dengan erat, rasa bersalahnya sangat besar kepada istrinya.
"Maafin aku" Ucap Elvin membuat Sasa menggeleng.
"Aku ngerti, kamu juga mau have fun sama teman-temanmu. Aku gak marah" Ujar Sasa membuat Elvin menggeleng.
"Sa kalau menurut kamu aku brengsek banget, kamu boleh ninggalin aku" Ucap Elvin masih dengan wajah disembunyikan dileher sang istri.
"Geli El" Ucap Sasa membuat Elvin terdiam.
"Emangnya kamu ngapain sampai bisa jadi brengsek?" Ejek Sasa membuat Elvin terdiam.
Elvin beranjak dari sana menuju kekamar. Ia mengurung diri dikamar seharian dengan perasaan sanget bersalah.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romantizm[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...