Bab 9

26.3K 759 25
                                    

Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.

Sasa berjalan keluar dari kamar, ia melihat Elvin duduk disofa sambil menonton TV dengan wajah serius.

Sasa berjalan mendekati kulkas dan mencari air dingin.

Sasa membawa segelas air masuk kedalam kamar.

Tidak lama, Elvin pun masuk kedalam kamar dengan wajah mulai mengantuk.

Sasa tidak memperdulikan Elvin yang mulai mendekati kasur dan tidur disebelahnya.

Tangan Saaa tidak sengaja menyenggol gelas kaca yang berisi air hingga membuatnya jatuh kelantai.

PRANG!

Elvin langsung bangkit dan menatap Sasa  yang juga terkejut.

Sasa turun kebawah dan berjongkok memandangi pecahan gelas kaca.

"Aku aja" Ucap Elvin lalu memungut serpihan kaca yang jatuh dilantai.

Elvin membereskan kekacauan yang tidak sengaja dibuat Sasa.

Sasa hanya diam sambil memandangi Elvin.

Sasa memutuskan untuk baring dikasur sambil menunggu Elvin kembali kekamar.

Elvin tidur membelakanginya membuat Sasa menghela nafasnya dengan berat.

Sasa bangun saat hari sudah siang, ia tidak memiliki kelas hari ini. Paling siang harinya ia akan pergi mengecek kehamilannya.

Sasa duduk dimeja makan sambil memakan makanan yang tadi ia buat.

Selesai makan, Sasa pergi kekamar untuk bersiap-siap.

Sasa duduk diruang tunggu, tangannya mulai dingin karena tiba-tiba merasa takut.

"Ibu Sasa Ediantiro, silakan masuk" Ucap Suster bertubuh gemuk dengan wajah ramah.

Sasa mengikuti suster itu masuk kedalam ruangan dokter kandungan.

Sasa mengepal tanagnnya saat oerutnya sedang Di USG.

"Tenang saja ibu, kondisi bayi ibu baik-baik saja. Anda mau tahu jenis kelaminnya?" Tanya Dokter membuat Sasa menggeleng.

"Tidak usah, nanti tunggu saya datang suami saya aja" Ucap Sasa membuat Dokter mengangguk mengerti.

"Mau dengar jantung bayi ibu?" Tanya Dokter membuat Sasa mengangguk.

DEG! DEG! DEG!

Bunyi detak jantung milik bayinya membuat Sasa merasa tenang tanpa ia sadari air matanya mengalir kesamping. Ini bukan tangis kesedihan tapi kebahagian.

Mama menunggu kamu batin Sasa.

Baru saja Sasa keluar dari ruangan dokter, ponselnya berdering pertanda pesan masuk.

Elvin : Kamu kemana?

Sasa : USG

Elvin : kenapa gak ajak aku?

Sasa : Aku kira kamu enggak mau

Elvin : Aku kesana

Sasa : RS xxx

Sasa duduk diam diruang tunggu denagn wajah datar.

Elvin mendekati istrinya lalu duduk disebelahnya.

"Sa" Panggil Elvin membuat Sasa menoleh kearahnya.

"Kenapa gak ajak aku? Aku mau lihat anak kita" Timpal Elvin membuat Sasa tersenyum kecut.

Dosen = SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang