Diruuang tunggu, tangan Elvin bergetar hebat dengan wajah tidak tenang karena istrinya berada didalam ruang operasi karena pendarahan hebat akibat ia jatuh dikamar mandi.
Dokter keluar dari ruangan operasi dengan wajah begitu tidak memberi kabar baik.
"Suaminya yang mana?" Tanya Dokter membuat Elvin berdiri mendekati dokter.
"Ada apa dok?" Tanya Elvin membuat Dokter menghela nafasnya dengan berat.
"Maaf anak kalian saya tidak selamatnya karena pendarahan yang hebat ditambah kalian telat membawanya kesini" Ucap Dokternya dengan sedih.
Elvin mendengar itu seperti batu besar menghantam tubuhnya dengan kuat membuat ia kaku tidak bergerak.
Kedua orang tua Sasa dan Elvin menangis sedih mendengar itu. Bagaimana tidak sedih cucu pertama mereka meninggal begitu saja sebelum mereka bertemu dengannya.
Elvin terduduk dikursi dengan kepala menunduk kebawah, ia memijit pelipidnya dengan kuat. Mata Elvin sudah memerah ia mencoba menahan nangisnya walau ia tahu ini pantas untuk ditangiskan.
Tidak semua orang bisa merasakan namanya pernikahan sempurna pasti ada aja cobaan yang menimpa mereka.
Sasa terbangun dari tidurnya sehari setelahnya. Sasa melihat perutnya sudah kempes.
"Ma dimana anakku?" Tanya Sasa kepada mama yang terbangun kerena teriakan Sasa.
"Anak kamu udah tenang" Ucap mama dengan mata sedih.
"Ma aku belum bertemu dengannya, kenapa hidup ini jahat ma" Ucap Sasa dengan air mata yang mengalis begitu deras.
"Maafin aku Sa" Ucap Elvin yang baru saja muncul dengan wajah penyesalan.
"Aku yang membuatnya pergi, aku terjatuh saat itu" Ucap Sasa sambil menangis tersedu-sedu.
"Sa" Ucap Elvin sambil mendekati Sasa dan memeluknya dengan erat.
-----
2 bulan berlalu, Sasa menaruhkan bucket bunga didepan batu nisa anaknya dengan air mata yang tidak bisa ia tahan lagi.
"Hai mama datang lihat kamu untuk pertama kalinya. Mama mencoba beranikan diri" Ucap Sasa dengan suara bergetar sambil mengelus nama anaknya.
Alletio Ediantiro.
"Kamu tenang disana ya, nanti kita bertemu lagi saat mama disana" Ucap Sasa dengan tubuh bergetar.
Elvin mengelus bahu Sasa agar menyemangati dirinya.
Setelah kepergian Alletio. hubungan Sasa dan Elvin renggang mereka tidak pernah bicara lagi walau satu rumah. Mereka seperti punya dunianya sendiri.
Sasa kembali kekampus untuk melanjutkan pendidikan. Ia harus bisa menghabiskan waktu agar tidak dipenuhi rasa kesedihan.
Sasa memasuki kelas dimana Elvin menjadi dosen pengganti dipelajaran Pak Dowo.
"Pak Dowo hari ini ada berhalangan, jadi saya yang akan lanjut menjelaskan pelajaran terakhir kalian" Ucap Elvin dengan nada dingin.
Elvin bertindak seperti dosen pada umumnya. Melakukan penjelasan lalu bertanya kepada mahasiswa sebagai interaksi.
"Bagaiman menurut kalian tentang keluarga? Bukannya mereka diperlukan komunikasi agar bisa sebuah keluarga itu berjalan dengan baik?" Tanya Elvin membuat semua mahasiswa mengangguk setuju.
"Sama sepertinya didalam sebuah perusahaan. Komukasi sangat penting" Jelas Elvin seraya melirik Sasa yang sama sekali tidak memandnag kearahnya.
Saat pulang, Sasa berjalan di lorong kelas berpapasan dengan Elvin dengan tertawa bersama dua wanita yang snagat dikenali Sasa. Rose dan Yola berbincang membuat Elvin tersenyum kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romance[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...