Sasa udah rapi dengan dress simple yang ia gunakan untuk acara ulang tahu papi.
Sasa berjalan menuju ke lemari sepatu, saat ia hendak mengambil heels, Elvin menahan heels yang dipegangnya.
"Hamil, tidak boleh" Ucap Elvin membuat Sasa mengendus kesal lalu mengambil falt shoes.
"Ugh padahal dress aku lebih cocok dengan heels" ucap Sasa sambil memandingi tubuhnya didepan cermin.
"Udah yuk" Ucap Elvin lalu berjalan keluar kamar lebih dulu.
Sasa mengikuti suaminya dari belakang.
------
Sasa berjalan masuk kedalam rumah mertuanya yang tampak besar dan megah.
Sedangkan Elvin sedari tadi udah masuk lebih dulu karena ia ada urusan mendadak. Suami macam apa dia meninggalkan istrinya.
Papi merayakan ulang tahunnya dihalaman belakang rumah yang luas dengan para tamu undangan yang ternyata sudah datang lebih dulu.
Mata sasa tidak sengaja tertuju pada Rose dan Yola yang sedang tertawa lebar bersama teman-teman lainnya mungkin teman Elvin juga.
Cukup lama Sasa menatap mereka, hingga dimana Elvin mendekati mereka dan ikut tertawa.
Sasa geram melihat suaminya yang sama sekali tidak mencarinya atau mengkhawatirnya.
Sasa pergi dari sana, ia mencari makanan untuk menghilangkan kekesalannya tapi dalam perjalanannya ia melihat papi yang tersenyum kepadanya.
"Papi" Ucap Sasa lalu mencium kedua pipi mertuanya secara bergiliran.
"Happy birthday papi" Ucap Sasa membuat papi mengelus kepala Sasa dengan lembut.
"Terima kasih menantu, papi udah dapat kado dari kamu dan Elvin" Ucap Papi membuat Sasa mengangguk walau ia tidak tahu apa kado yang disiapkan Elvin.
"Semoga papa suka kado dari kami" Ucap Sasa membuat papi tersenyum.
"Makan gih kamu" Ucap papi membuat Sasa mengangguk lalu pamit pergi meuju ketempat makan.
Sasa memegang satu piring berisi makanan dan minuman dengan kesusahan karena tangannya penuh sedangkan tas dompet ia jepit dibagian ketiaknya membuat ia kesusahan.
"Bumil, sini aku bantuin" Ucap orang asing mendekati Sasa lalu mengambil alih piring dan gelas dari tangan Sasa.
"Ah makasih" Ucap Sasa dengan senyum.
"Aku Rangga, aku anak dari sahabat mertua kamu" Ucap Rangga membuat Sasa membulatkan mulutnya.
"Papi atau mami?" Tanya Sasa membuat Rangga tertawa geli.
"Mereka kan suami istrinya, jika duaminya punya shabat jadi itu sahabat istrinya juga dong" Ucap Rangga yang sangat berbelit-belit.
"Tidak bisa gitu, kadang jika istrinya kalau tidak srek mana mau" Ucap Sasa sambil mengingat Rose dan Yola adalah sahabat suaminya.
"Kek kamu dong berarti?" Tebak Rangga membuat Sasa mengerucutkan bibirnya.
"Tidak" Ucap Sasa lalu berjalan lebih dulu menuju ke meja kosong.
Rangga menaruh pelan makanan Sasa lalu duduk didepannya.
"Kamu gak makan?" Tanya Sasa dengan wajah bingung.
"Enggak, udah kenyang. Aku rencana datang bentar aja" Ucap Rangga membuat Sasa mengangguk.
"Sombong amat lu dah" Sindir Sasa membuat Rangga tertawa geli.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen = Suami
Romansa[WAJIB FOLLOW DULU! INFO : PART BERMASALAH KARENA MESTI FOLLOW DULU!] Pernikahan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak memliki rasa cinta. Pernikahan mereka terlihat terpaksa. Sasa menerima lelaki tua yang...