Tigapuluh Satu

2.5K 170 50
                                    

Bella membuka pintu basecame kasar.

"Brengsekk"umpat nya keras saat memasuki basecame diikuti teman- temannya membuat Rendy,Bagas dan Doni yang berada di dalam terjenggit kaget.

"Bella? "Heran Doni melihat kedatangan mereka apalagi melihat wajah marah mereka.

"Mana temen lo yang bejat itu? Mau gua hajar dia! "Teriak Bella

"Te.. Temen kita? Siapa maksud lo Bell? "Tanya Rendy gugup, memandang teman- teman nya dengan isyarat.

"Apa jangan- jangan mereka udah pada tau? " batin mereka seakan bertelepati.

"Ya temen lo si Sehun lah siapa lagi coba"jawab Sandra tak kalah emosi.

"Ooh Sehun? Sehun gak ada disini Bell"jawab Bagas

"Emangnya kalian mau ngapain ketemu Sehun? "Tanya Doni was- was.

"Mau kita cincang!! "Celetuk Bella.
Mereka bertiga sontak kaget mendengar penuturan Bella.

Bener dugaan mereka.

"Emang ada apa sih San? di bicarain dulu jangan emosi ya"Rendy coba menenangkan.

"Gak usah sok gak tau ya kalian. Pasti kalian udah tau kelakuan bejat temen lo itu kan? Ngaku! "Bentak Sandra

"Iyakan? Kalian udah tau kalau si Sehun suka main sama cewe- cewe di belakang Lalisa kan? Ngaku ngga kalian! "Tambah Minnie yang dari tadi cuma mengiyakan perkataan temen- temannya.

Seketika mereka langsung ciut.Mereka tau kalau cewe lagi ngamuk itu seremnya ngalahin hantu.

"Em.. Ja Jadi gini gurl, sebenernya kita juga baru tau tentang itu"ucap Randy menyelamatkan diri.

"Iya bener, tapi Sehun punya alasan tersendiri kok. Kalian dengerin dulu ya"ujar Bagas mencoba menenangkan mereka.

Mereka bertiga melotot

"Tuhkan bener kalian tau, tapi kenapa kalian gak ngasih tau sama kita haa!! "Bentak Bella emosi

"Apapun alasannya dia, yang dia lakuin itu salah! Dia udah nyakitin sahabat kita! Jangan harap Lalisa masih mau ya sama dia"ujar Minnie

"Kasih tau sama temen kalian! Siap - siap kena amuk sama kita! "Tambah Sandra.

Kemudian mereka berlalu pergi meninggalkan ketiganya yg memasang wajah takut.

~•~•~
Disana di dekat tempat tidur berukurang Queen size itu. Seorang gadis dengan keadaan menyedihkan menangis tersedu- sedu,penampilannya berantakan tidak karuan.duduk dibawah menenggelamkan kepalanya ke dalam cerukan kepalanya seraya memeluk kedua lututnya sendiri bahunya bergetar,hening tidak ada suara yang terdengar hanya suara tangisan pilunya memenuhi kamar itu.

"Hiks.. Hiks"

"Hiks.. Hiks"

"Jahat..hiks, Kamu jahat hun..hiks"lirihnya masih terisak sambil memegangi kepalanya.

Bayang- bayang kejadian kemarin selalu melintas di pikirannya. Bayang - bayang Sehun mengagahi wanita itu terus menghantuinya membuat kepalanya sakit.
Matanya bengkak karena terus menangis. Bahkan dia tidak memakan apapun dari kemarin.

Tok.. Tok..

Tok.. Tok..

"Lis..?Lisa lo harus makan dulu Lis, dari kemarin lo belum makan gue khawatir "sahut sepupu Lalisa dari luar nada suaranya terdengar khawatir. Tapi Lalisa tak kunjung memyahutinya.

"Lis? Gue masuk ya? "Tanya Maura lagi karna Lalisa tidak menjawabnya.

Maura melangkahkan kakinya kedalam. Hatinya terenyuh melihat keadaan Lalisa saat ini. Dia mendekat kearahnya berjongkok mensejajarkan dengan tubuh Lalisa. Tanggannya terulur menangkup kedua pipi Lalisa membuat gadis cantik itu mendonggak, Lalisa menatapnya sendu..

"Hiks.. Hiks.. "Tanggisnya kemudian. Membuat Maura ikut berkaca- kaca seakan merasakan sakit yang diderita sepupunya.

"Lis kamu makan ya, nanti kamu sakit"Lalisa menggeleng.Maura mencoba tersenyum.

"Mana?mana Lisa gadis kuat yang selalu ngebelain gue pas waktu kecil dulu? Kenapa lo jadi kayak gini lis? Urusan Sehun biar nanti dulu masih banyak cowo baik di dunia ini.sekarang yang terpenting lo makan dulu ya, entar kalo lo sakit harus kerumah sakit terus Sehun nemuin lo gimana coba? "Ucap Maura mencoba membujuk Lalisa.

Lalisa akhirnya tersenyum, seraya menggangukan kepala.

"Nah ini baru Lisa nya gue"ujar Maura senang berhasil membujuk Lalisa.

"Lisa" ya panggilan kesayangan Maura dari kecil untuk Lalisa. Hanya dia yang memanggil Lalisa dengan sebutan Lisa.

Maura menatap Lalisa didepannya yang sekarang ini tenggah memakan makanannya. Dia bahkan sudah membersihkan diri tadi, penampilannya sudah mendinggan dari pada yang tadi, walaupun matanya masih bengkak.
Gadis itu kemarin membuatnya terkejut karena tiba- tiba datang ke apartmennya dengan keadaan menangis,memberitahunya semuanya apa yang terjadi geranggan. Pasalnya ia kaget mendapati Lalisa menangis saat dia membukakan pintu.

Dia tidak pernah melihat Lalisa serapuh ini. Bahkan dari kecil gadis itulah yang selalu berada digaris depan membelanya ketika dia dibully oleh kakak kelasnya sewaktu masih sekolah dasar dulu. Dia selalu tersenyum saat menggigat itu. Membayangkan wajah imut Lalisa kecil dulu yang sok sanggar saat membelanya.

"Kenapa lo senyum- senyum sendiri? Perasaan gue yang diselingkuhin kok lo yang gila? "Lalisa mengernyit melihat sepupunya tersenyum sendiri.

"Ngga, lucu aja liat muka lo pas tadi kayak orang frustasi. Padahal pas kecil dulu lo selalu pasang muka sok sanggar di wajah imut lo itu saat belain gue dibully kakak kelas"ucap Maura seraya tertawa.

Lalisa mendelik sebal.

"Ihh lo mah ngingetin gue itu mulu setiap ketemu kan gue malu"ucap Lalisa.

"Gue seneng, akhirnya Lisa gue balik lagi engga kayak tadi"

"Gue cape juga kalik nanggis terus "celetuk Lalisa seraya memakan makanan nya kembali, membuat Maura seketika tertawa.

~•~•~
Handphone Sehun berdering, dia malas menggankatnya, dia tergeletak di sofa apartment nya sekarang ini. Diatas meja botol - botol bir berserakan, dia mabuk. Dia frustasi karena orang- orang suruhannya tak kunjung menemukan keberadaan Lalisa.
Handphone nya kembali berdering..
Karna kesal tak ayal dia menggankatnya.

"Apa?! "Bentaknya pada si penelepon tanpa melihat siapa yang menelephone nya.

"Bos kita udah nemuin keberadaan Lalisa"jawab si penelephone tanpa basa- basi setelah mendengar bentakan Sehun.

Sehun langsung bangkit duduk.

"Serius lo?dimana? "Tanyanya langsung

"Di apartment daerah pondok Indah bos"

"Share loc ke gue sekarang"

"Akhirnya aku nemuin kamu sayangg, gak akan aku biarin kamu pergi dari aku lagi. Apapun bakal aku lakuin sekalipun itu pake cara kotor"batinnya menyeringgai.

Covernya aku ganti nih hehe gimana menurut kalian?

Gimana menurut kalian part ini? Coment dibawah ya, kasih kritik atau masukan deh kalau ada yg ngga kalian suka atau kalo ada typo/kesalahan.

kalau kalian vote aku makin rajin posting cerita nih.

Sehun PossesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang