Tigapuluh Sembilan

3.7K 186 65
                                    

WARNING🚫🔞 AREA 18+.yang belum cukup umur jangan ya dosa tanggung sendiri.

~•~•~

Bodyguard -bodyguard itu berlarian ke arah Sehun dengan nafas ngos - ngos an

"Gimana? "Tanya Sehun tanpa basa - basi.

"Kami sudah bepencar mencari di seluruh mansion, tapi nona Lalisa tidak ada tuan"

"Kemungkinan nona Lalisa sudah berhasil keluar dari mansion ini tuan"jawab bodyguard lainnya.

"Bodoh!! Kerja kalian ngapain ha! Kalian gue bayar buat jagain Lalisa! Cuma jagain satu cewe aja gak becus! Gue gak mau tau, cari Lalisa lagi sampe ketemu. Lacak sekitar mansion atau dimanapun! Kalo sampe kalian gak nemuin dia, kepala kalian taruhannya! "Bentak Sehun pada mereka.

"Baik tuan"ucap mereka serentak kemudian berlalu cepat untuk mencari tunanggan majikannya. Kalo sampai tidak ketemu habislah nyawa mereka.

"Tuan dari kamera cctv yg saya lihat, nona Lalisa baru saja keluar dari mansion pukul 06.30 itu berarti kemungkinan nona Lalisa belum lari terlalu jauh menggigat tempat ini jauh dari pemukiman dan jarang dilewati orang"jelas Roman.

Tiba-tiba ingatan Sehun kembali ke kejadian mobilnya yang hampir menabrak seorang wanita dijalan tadi. Apa jangan- jangan wanita itu gadisnya?

"Danu!! "Teriak Sehun memanggil sopirnya. Sampai sopir itu terkejut berlari terbirit-birit menemui majikannya yang sedang murka.

"Iya tuan? "Tanya Danu binggung. Pasalnya Ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun lalu kenapa gerangan tuannya memanggilnya.

"Wanita yang hampir kau tabrak di jalan tadi, siapa dia? Kau lihat wajahnya? "Tanya Sehun.

"Saya tidak sempat melihat wajahnya tuan karena silau terkena sorot lampu, wanita tadi tiba-tiba lari begitu saja tuan setelah melihat saya. Entah kenapa saya juga tidak mengerti tuan "jelas Danu.

Berarti benar itu gadisnya. Tidak salah lagi, pasti dia mengenali kalau Danu adalah sopirku maka dari itu dia langsung lari begitu saja.

"Roman bawa beberapa bodyguard. Ikuti mobil gue! "Perintah Sehun seraya masuk ke dalam mobil.
Sehun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.diikuti roman dan beberapa bodyguard di mobil belakangnya. Ia tidak peduli jika itu bahaya. Yang terpenting sekarang ia harus menemukan gadisnya. Gadisnya itu pasti masih ada disekitar sini menggigat butuh waktu 1 jam untuk sampai ke kota dari mansion ini jika mengendarai mobil. Sedangkan gadisnya berjalan kaki.

Lihat saja jika ia menemukan gadisnya kembali. Ia sudah cukup baik memperingatkan gadis itu untuk tidak membangkang padanya. Sudah cukup kesabarannya. Ia akan membuat gadisnya menyesali perbuatannya. Ia akan menggikat gadis itu supaya tidak bisa kabur lagi darinya meski seluruh pintu di mansion itu terbuka lebar. Ya.. Menggikat dalam artian lain. Bahkan kalau perlu ia akan membuat Lalisa kesulitan berjalan supaya tidak bisa kabur darinya lagi.

Ia sudah menyetir lumayan jauh sambil matanya was-was melihat kanan kiri mencari keberadaan Lalisa. Sampai ketika.. Dari kejauhan ia melihat seorang wanita berlari di pingir jalan.walaupun hanya bagian tubuh belakannya yang terlihat dia sangat yakin itu Lalisa, tidak salah lagi itu gadisnya. Ia melajukan mobilnya lebih kencang.

Sedangkan Lalisa yang melihat sorot mobil dari arah belakangnya, ia menghentikan larinya memutar tubuhnya menoleh ke arah belakang, siapa tau dia bisa meminta bantuan kepada mobil yang lewat tersebut.
Ia melihat mobil itu berhenti, diikuti mobil lainnya yang berhenti di belakang mobil itu. Matanya menyipit melihat seorang lelaki turun dari sana diikuti beberapa laki-laki lain yang juga ikut turun dari mobil di belakangnya. Seketika matanya melebar ketika mengetahui siapa lelaki itu. Bukan.. Bukan hantu perampok preman atau semacamnya. Tapi lelaki yang ia hindari dari tadi. Sehun.

Sehun PossesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang