Tigapuluh Enam

2.7K 185 44
                                    

Sehun sudah memakai kemeja dan celana bahannya.aku menghampirinya dengan dasi di tanganku. Berjinjit memakaikannya dasi, Sehun nampak terkejut dengan apa yang kulakukan tapi kemudian dia tersenyum seraya melingkarkan kedua tangannya di pinggangku menarikku merapat ke tubuhnya.

"Selesai.. "Ucapku seraya merapikan lagi kerah kemejanya, Sehun masih enggan melepaskan pelukannya.

"Aku seneng deh kamu nurut kayak gini"dia memajukan kepalanya mengecup bibirku sekilas.

"Aku gak nyangka kamu bisa makaiin dasi"lanjut Sehun.

"Bisa dong, Dewi yang ngajarin"ucapku padanya, Sehun mengernyit.

"Dewi? Siapa Dewi? "Tannyanya padaku. Aku mengganguk

"Dewi,Pelayan disini, dia seumuran kita. Karna aku gak ada temen ngobrol yaudah deh aku minta dia yang ngelayanin aku. Aku gak mau sama Mina. Dia terlalu kaku"jelasku padanya.

"Iya terserah kamu deh, yang penting kamu nyaman disini"ucapnya seraya tersenyum padaku.

"Nyaman katanya? Bullshit" ucapku dalam hati

"Aku mau keliling liat-liat rumah ini boleh? "Tanya Lalisa hati-hati takut membuat mood Sehun berubah.

"Aku harus berangkat ke kantor sekarang sayang, nanti aja ya, sepulang  dari kantor aku janji bakal nemenin kamu keliling liat-liat mansion ini"tawarnya padaku.

"Eh gak usah sama kamu gapapa, aku bisa minta Dewi nemenin aku keliling"ucapku padanya. Dia diam sejenak kulihat matanya menyipit padaku.

"Kamu ngga ada niatan kabur kan? "Tanyanya selidik padaku

"Eh? Engga kok. Apa- apa an sih kamu"aku melepaskan pelukannya kemudian melangkah menjauhinya.

"Kalau enggak boleh gapapa juga kok, bilang aja. Kenapa mesti nuduh kek gitu sih "ucapku sebal padanya.

Sehun terkesiap, dia menghampiriku langsung memegang ke dua bahuku..

"Engga gitu maksud aku, kalau kamu mau keliling boleh kok sayang"

Aku tersenyum menang..

"Serius nih? "

"Iyaaa"

"Asik, jadi sekarang aku boleh keluar kamar kan? Masak aku dikamar mulu. Aku kan juga pengen ke perpus sama nonton film di bioskop mansion ini .Aku bosenn hunn"aduku padanya sengaja kubuat semanja mungkin.

Dia terkekeh mendengar rengekanku
"Iya boleh keluar kamar kok, asalkan gak keluar dari mansion ini aja"

Aku mengangguk antusias, kemudian memeluknya erat,dia mengelus- elus rambutku.

Akhirnya rencanaku berhasil..

~•~•~
Aku membantu Sehun membawakan tas kerjanya mengantarkannya sampai kedepan pintu utama. Aku menyerahkan tas itu padanya. Dia menarik pinggangku mengecup keningku lama.

"Aku berangkat dulu ya sayang, diem di rumah jangan nakal"nasehatnya padaku. Aku mengganguk. Kemudian Sehun memasuki mobilnya. Setelah mobilnya hilang dari pandanganku keluar dari gerbang mansion ini aku langsung masuk ke dalam karena risih merasa diawasi oleh para penjaga disana.

~•~•~
Aku dan Dewi sedang berkeliling melihat-lihat mansion ini. Sebenarnya ini cuma alibiku saja padahal kenyataannya aku hanya inggin mengetahui dengan pasti letak jalan keluar dan lorong - lorong di mansion ini karna mansion ini memang besar sekali. Kalau aku tidak mengetahui letak jalan keluar bagaimana bisa aku kabur nanti.Aku yakin jika aku tidak ditemani Dewi mungkin aku sudah tersesat.

Sehun PossesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang