Duapuluh Sembilan

2.5K 168 83
                                    

Lalisa merenung terdiam  di kamarnya mimikirkan ucapan Irene tadi. Bahkan ia membatalkan acara ke mall bersama sahabat2 nya. Walaupun tadi sahabat2 nya sudah menyakinkannya untuk tidak mempercayai perkataan Irene menggigat kelakuan liciknya yang menyuruh Luna untuk berbuat hal seperti itu padanya.
Tapi bohong, bohong kalau dia tidak terusik dengan hal itu.hatinya resah.
Semuanya serba kebetulan, seolah berkaitan dengan kejadian2 sebelumnya. Tidak jauh dari hal intim itu.

Flashback on

Semua diam mendengar perkataan Irene. Apalagi Lalisa dia tertegun.

"Alahh gak usah banyak bacot lo, lo pikir kita bakal percaya sama bualan lo! "Celetuk Bella tiba2

"Iya betul tuh Bell, setelah kelakuan licik lo nyuruh Luna ngelakuin hal itu ke Lalisa lo pikir kita bakal percaya haa! "Sandra menambahi membenarkan ucapan Bella.

"Dasar lo wanita ular! "Cercah Minnie

Irene berdecak..
"Terserah lo pada mau percaya apa engga, minggir!! gue mau pergi. Males gue ngeladenin kalian"

"Lo pikir kita ngga enek sama kelakuan lo. Kita sebenernya jijik buat nyamperin lo"balas Sandra tak terima dengan ucapan Irene.

"Dan lo tunggu aja entar saat Sehun tau kelakuan lo ke Lalisa. Mampuss lo! "Ucap Bella membuat Irene terdiam,dalam benaknya dia sedikit takut. Dia tau sifat Sehun bagaimana. Apalagi setelah melihat keadaan Luna. Dia tidak ragu lagi, Sehun kejam kalau menyangkut Lalisa.

"Udah kita cabut aja yuk, males lama2 deket2 sama cabe! "Ajak Minnie seraya berkata sarkas.

Mereka berlalu pergi, meninggalan Irene dengan keterdiamannya.

~•~•~
"Kayaknya gue gak jadi ikut deh, gue tiba2 ngga enak badan. Gue pengen sendiri"Ujar Lalisa sedikit merasa tidak enak kepada sahabat2 nya. Mereka menatap Lalisa prihatin.

"Lis.., nggak usah lo pikirin omonggan nya si Irene.gue yakin dia boong"Bella menyakinkan Lalisa supaya tidak terlalu larut memikirkan hal itu.

"Iya Lis, dia ngomong kayak gitu karna dia suka sama  Sehun. Dia cuma pengen ngerusak hubunggan lo sama Sehun"Sandra menambahi. Lalisa tersenyum.

"Engga kok, gue cuma pengen istirahat aja, tiba2 gak enak badan. Kalian have fun aja gapapa"ujar Lalisa mencoba menutupi kegelisahannya dari sahabat2 nya walaupun nyatanya sahabat2 nya lebih tau dirinya seperti apa. Dia memang tak pandai berbohong.

"Yaudah deh kalau lo pengen sendiri gapapa. Acara kita ditunda aja gapapa percuma gak ada elo kan gak lengkap"(Minnie)
Yang lainnya mengganguk mengiyakan.

"Sorry banget ya gara2 gue kita gak jadi Qtime deh"Lalisa merasa bersalah.

"Aelah Lis apaan sih lo kayak gak kenal kita aja. Gapapa keless"jawab Bella. Mereka tersenyum kemudian.

"Aaaa kalian memang yang terbaik deh yang paling ngertiin aku, sayang kalian"Lalisa terharu terhadap sikap sahabat2 nya.

Flashback off

~•~•~

Cowo itu melihat layar handphonenya lagi.jam mununjukan pukul 7 malam.Menunggu kedatangan pacarnya yang tak kunjung datang.ia mengedarkan pandangannya ke penjuru caffe yang sedang ramai dikunjunggi para kaum muda ini mencari kalau-kalau gadisnya sudah datang.itu dia disana,didekat pintu masuk gadisnya berdiri mencari keberadaannya. Dia kemudian melambaikan tanggan, gadisnya tersenyum menghampirinya.

"Maaf udah buat kamu nunggu, lama ya? "Ucap Minnie meminta maaf pada pacarnya,Devan.

Devan tersenyum

Sehun PossesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang