Empatpuluh

3.9K 194 51
                                    

Lalisa menggeliat dari tidurnya, ia mencoba membuka matanya yang terasa berat. Badan nya pegal-pegal semua,serasa remuk. Ingatannya kembali ke kejadian semalam. Pria itu, Sehun. Memasuki nya terus menerus entah sampai jam berapa dia mulai tak sadarkan diri dan akhirnya tertidur. Pria itu bahkan tak memperdulikan ketika ia mengeluh sakit di selangkanganya dan tak perduli jika itu yang pertama bagi Lalisa. Yang ia pedulikan hanya mencari kepuasan nya sendiri.Bahkan Lalisa yakin kewanitaannya sekarang pasti lecet karena ulah Sehun semalam.

Air matanya kembali menggalir menggigat ia sudah tidak suci lagi. Bahkan kesuciannya direngut secara paksa oleh Sehun berbeda sekali dengan impianya jika ia akan memberikan nya kepada suaminya kelak setelah menikah dengan senang hati dan tanpa paksaan seperti ini.
Sekarang yang menjadi masalah bukan hal keperawanan lagi jika hal ini sudah terjadi, melainkan bagaimana jika ia hamil? Dia tidak mau hal itu terjadi, kalau sampai terjadi dia akan terjebak seumur hidup dengan Sehun. Kalaupun terjadi dia bisa apa? Dia tidak mau berdosa dengan membunuh darah daging nya sendiri. Akhh kepala nya serasa mau pecah memikirkan hal itu.

Ia mencoba bangun tapi tak bisa, ia baru menyadari keberadaan pria itu yang tidur disamping nya seraya memeluk pinggang nya erat. Ia menyingkirkan tangan Sehun. Kemudian duduk merapatkan selimut yang membungkus tubuh telanjangnya.ketika hendak beranjak ia meringgis merasakan sakit di daerah kewanitaan nya. Membuatnya kesulitan ketika hendak melangkah dan berakhirlah ia jatuh terduduk di lantai.

"Awwhh.. Sakitt"aduhnya agak keras membuat Sehun yang tidur seranjang dengannya terbanggun. Menyadari gadisnya sudah terbangun ia beranjak dari tempat tidur memutari kasur menghampiri gadisnya yang merintih kesakitan duduk di lantai pinggir tempat tidur. Bahkan Sehun hanya mengenakan celana pendek tanpa mengenakan atasan.

"Sayang kamu udah bangun? Kok ngga bilang sama aku? Masih sakit itu kamu? "Tanya Sehun berjongkok mensejajarkan dirinya dengan lalisa sambil memegang kedua bahu Lalisa.ekspresi nya tampak khawatir.

Lalisa mendelik sebal ke arah Sehun. Sudah tau nanya, dia tidak sadar apa yang membuat nya kesakitan seperti ini siapa? Malah bertanya hal memalukan seperti itu.

"Kenapa diem aja? Masih marah sama aku karena semalam? "Tanya Sehun ketika melihat ekspresi gadisnya.

Lalisa tidak menjawab justru ia malah menyentak tangan Sehun yang memegangi bahunya. Melihat perlakuan gadisnya tanpa babibu Sehun mengendong Lalisa ala bridal style dan membaringkan gadis nya di atas tempat tidur lagi.

"Kamu jangan jalan dulu ya, itu kamu pasti masih sakit kan? Tunggu sebentar.. "Ucap Sehun kemudian melangkah ke laci mengambil sesuatu entah apa Lalisa tak tahu. Ketika kembali tiba-tiba Sehun langsung menyibak selimut mencoba membuka kedua kaki Lalisa. Membuat Lalisa tersentak kaget merapatkan kakinya lagi.

"Sehun kamu mau ngapain? Apa-apa an sih! "Ucap Lalisa

"Ck buka kakinya sayang.. Aku mau ngolesin salep ke itu kamu biar cepet sembuh"ucap Sehun santai seperti membicarakan cuaca.

"Apaan engga ya! Aku gak mau! Aku malu! "Tolak Lalisa. 

"Malu? Ngapain malu? Aku udah lihat semuanya kok"ucap Sehun lagi-lagi santai. Sedang Lalisa kembali memelototi nya. membuat Lalisa semakin kesal. Ish cowo ini!dasar!

"Malah melototin aku, cepetan buka kakinya sayang entar gak sembuh-sembuh loh"ucap Sehun.

"Kamu lupa yang bikin aku kesakitan kayak gini siapa? Kamuuu! "Balas Lalisa tak kalah sewot.

"Iya emang aku, sengaja kok. Emang bener awalnya aku maksa tapi kamu juga nikmatin kan? Buktinya semalam kamu ngedesah "cibir Sehun.

Lalisa mengangkat kepalanya memandang Sehun tajam kemudian air mukanya berubah sendu setetes air matanya mengalir di pipinya diikuti air mata lainnya.

Sehun PossesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang