Kutekan no ponsel papanya Sehun, berdering...
Aku cemas menunggu .hingga panggilan tersambung terdenggar suara dari seberang."Hallo Lalisa, ada apa? Tumben nelfon om? "
Bagaimana ini? Kenapa aku tiba2 ragu.
"Emm.. Jadi gini om, Lalisa mau nanya sesuatu sama om"Lalisa bertanya ragu2,sambil memandang Alex di depannya
"Ohh gitu, om pikir ada apaan. Emang Lalisa mau nanya apa? "
"Sekarang Sehun sering banget bantuin om di kantor, emang itu bener om? "Lalisa akhirnya menyuarakan keingintahuannya
"Oh tentang itu, iya nak emang bener akhir2 ini om nyuruh Sehun bantuin di kantor itung2 belajar nangganin perusahaan mulai dari sekarang"jelas papanya Sehun.
Ternyata bener?
"Jadi minggu lalu bener kalau Sehun lagi sama om dikantor? "Tanya Lalisa sekali lagi untuk memastikan.
"Minggu lalu? Emm"papanya Sehun sempat terdiam berfikir.
"Oh kalau itu bener nak, minggu lalu om ngajak Sehun ketemu klien om dikantor"
"Klien om cewe? "Kata terakhir diucapkan Lalisa sedikit lirih.
"Klien om cowo, mungkin yang kamu maksud itu anaknya klien om,emqng ada apa Lalis nanyain itu?apa ada masalah nak?"
Aku menghembuskan nafas lega. Jadi bener Sehun engga bohong.lalu semua yang diceritain Alex apa?Alex bohonggin aku?
"O jadi gitu om,engga kok om aku cuma nanya aja. Yaudah makasih ya om infonya"
"Oke sama2,aku tutup ya nak"
panggilan berakhir.aku menatap Alex.
"Lexx,aku tau kamu gak suka sama Sehun tapi jangan fitnah dia dengan bilang yang engga2 tentang Sehun dong Lex"Lalisa berkata tegas kepada Alex.
Alex mengernyit, dia binggung apa yang dimaksud Lalisa."Maksud kamu apa Lis? Aku gak bohong kok, itu semua bener. Sehun yg udah bohonggin kamu"Alex tetap kekeh
"Lex stop, aku udah denger dari papanya Sehun. Dan yang kamu omonggin gak bener. Sehun emang bener saat itu lagi sama papanya dikantor. Jadi kamu jangan ngarang cerita yang engga2 buat jelek2 dia"
"Liss, aku ngomong jujur. Bahkan aku bicara sama dia diparkiran hotel itu. Ini semua pasti udah di setting sama Sehun. Pasti dia yang nyuruh papanya buat ngomong kayak gitu sama kamu"Alex masih mencoba menyakinkan Lalisa.
"Ya trus mana coba buktinya? Kasih aku bukti! Devan itu temen kamu, gimana aku yakin kalo dia juga ngga kamu suruh bilang kayak gitu sama aku? "
"Tapi Liss, aku gak bohong!percaya sama aku"
"Udah deh Lex, aku bakalan percaya kalau kamu bawa bukti atau aku liat dengan mata kepala aku sendiri! "
Tegas Lalisa, kemudian pergi meninggalkan Alex seorang diri di Caffe itu."Liss.."Alex mendengus kasar,seraya menendang kursi disampingnya.
"Brengsekk, pasti ini akal2 Sehun. Gue yakin dia udah setting semua ini. Liat aja entar kalau gue berhasil bawa bukti buat Lalisa. Kelarr lo! "
Sedangkan diluar Caffe, di dalam mobil sport hitam. Sehun tersenyum menyeringgai, dia melihat semuanya dari tadi. Dari dalam mobil dia memantau mereka berdua dari kaca Caffe itu.mereka tidak tau saja Sehun sudah merencanakan semuanya dengan mulus kali ini dia tidak boleh ceroboh lagi. Dia tidak mau kehilanggan gadisnya lagi. Cukup waktu itu saja dia merasakan diabaikan oleh Lalisa.
"Si bodoh Alex mau main2 sama gue. Dia gak tau aja siapa gue sebenarnya. Lo bukan tandinggan gue. Gak ada apa2 nya malah. Jadi jangan harap lo bisa ngrebut Lalisa dari gue bodoh"monolog Sehun sambil menyeringgai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun Possesif
Romantik"Sehunn..lepasin sakit" Lalisa meringgis kesakitan karena tangannya diseret paksa oleh Sehun. Sehun menghentakan tangannya kasar. "Aku kan udah bilang sama kamu jangan deket- deket sama cowok lain,aku gak suka.Kamu itu hanya milik aku gak ada yan...