BaW#52 Don't go

63.4K 3.2K 75
                                    

Playlist👆: Joel Adams-Please Don't Go

⬇⬇⬇

You are a map in my life.  If I lose you, I'm lost

⭐⭐⭐

Jeni menguap dan menutup laptop Logan setelah ia selesai menghabiskan dua film barat yang ia nonton melalui aplikasi Netflix. Karena merasa bosan, Jenipun turun dari kasur kemudian berjalan mengelilingi kamar Logan untuk melihat-lihat lebih dalam kamar milik pacarnya itu.

Langkah Jeni berhenti di depan rak buku. Ia melihat ada banyak buku bacaan fiksi dan juga non-fiksi yang berjejeran. Logan penggemar buku terjemahan fantasi barat, terlihat dari koleksi pria itu yang lengkap. Mulai dari Harry Potter, Percy Jackson, Lorien Legacies, The Lord of The Rings dan ada beberapa buku yang Jeni tidak ketahui jalan ceritanya. Untuk cerita seperti itu, Jeni lebih suka menontonnya daripada harus membaca. Membaca entah mengapa membuat Jeni cepat mengantuk dan sakit mata.

Pintu kamar terbuka. Jeni yang menyadari hal itu langsung menoleh dan melihat istri Pak Tarno yang bertugas untuk membersihkan rumah datang memasuki kamar dengan membawa beberapa tas belanja.

"Ada apa, Mbok?" Tanya Jeni mendekat.

Wanita paruh baya dengan daster bunga-bunga itu menjawab, "Ini Mba. Saya mau ngasih baju dan alat mandi yang disuru beli sama Mas Logan."

Jeni mengerutkan alis seraya menerima kantong belanja itu. Jeni tidak mengerti mengapa Istri Pak Tarno membelikannya, padahal Logan sudah berkata tadi pagi kalau mereka akan belanja bersama.

"Kapan Logan nyuruh Mbok?" Tanyanya lagi.

"Satu jam yang lalu. Katanya Mba Jeni butuh peralatan mandi cewek dan pakaian dalam. Trus Mas Logan bakal pulang lama. Jadi saya yang disuru belikan. Tenang aja Mba, ini saya beli di mall kok. Dijamin bagus kualitasnya."

Jeni tidak mempermasalahkan kualitas barangnya. Jeni hanya tidak mengerti mengapa Logan tiba-tiba berubah pikiran.

"Yaudah. Makasih ya Mbok." Kata Jeni. Ia memilih untuk tidak mempermasalahkan hal itu.

Istri Pak Tarno keluar kamar. Jeni yang sedari tadi pagi belum mandi akhirnya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan langsung memakai peralatan yang dibelikan.

Dua puluh menit Jeni selesai dengan aktivitasnya. Ia memaki baju di dalam kamar mandi lalu keluar dengan rambut yang sedikit lembab.

Mata Jeni langsung membelalak kaget, begitu membuka pintu dan melihat Logan sudah ada di dalam kamar dan duduk di atas kasur seraya menatapnya dengan wajah masam. Jeni bersyukur, untungnya ia memakai baju di dalam kamar mandi, sehingga Logan tidak melihatnya dengan balutan handuk.

"Yaampun, kamu kok masuk gak bilang-bilang sih. Bikin kaget aja." Gerutu Jeni lalu mendekat ke arah Logan.

Logan tidak mengeluarkan kalimat apa-apa. Pria itu hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk Jeni artikan.

"Log-"

Kalimat Jeni terputus. Karena pria itu tiba-tiba saja menarik tangannya dan memeluk perutnya sangat erat.

Jeni terkejut dengan perlakuan dadakan itu, ia lalu menunduk dan melihat kepala Logan yang berada di perutnya.

"Kamu kenapa?" tanya Jeni heran. Ia mengelus lembut rambut pria itu yang duduk di atas kasur.

"Janji sama aku Jen. Apapun yang terjadi nanti. Jangan tinggalin aku." Kata Logan di sela-sela pelukannya.

Jeni semakin mengerutkan alisnya. Logan bersikap sangat aneh, tidak biasanya ia memperlakukan Jeni seperti ini.

Black and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang