04 - Looking For Renjun

1K 89 1
                                    

7.00 AM.

Tepat jam tujuh pagi, alarm milik Eunseo berdering. Dia harus bangun dan bersiap untuk kuliah. Oh, ya, mulai hari ini, Ten akan menjemputnya karena dia sudah membeli mobil baru. Ah, Eunseo jadi ingin beli mobil juga. Tapi uang dari mana? Uang jual rumahnya saja sudah ia gunakan untuk biaya hidup tiga tahun ini dan jumlahnya kini tidaklah banyak. Eunseo belum menemukan pekerjaan yang cocok untuknya.

Eunseo menarik otot-otot tubuhnya sebelum bangkit dan pergi ke kamar mandi. Setelah itu, ia pergi mandi. Sehabis mandi, ia mengoles makeup tipis ke wajahnya, kemudian membuat sarapan. Hanya ada seafood yang ia jadikan sebagai menu utamanya.

Selesai sarapan, ia pun bersiap ke kampus karena waktu menunjukkan pukul setengah sembilan pagi dan sebentar lagi, Ten akan menjemputnya.

Line!

Itu pasti Ten yang mengiriminya pesan. Benar saja, setelah Eunseo membuka ponselnya, ia melihat nama Ten terpampang di layar ponselnya, mengiriminya pesan dan menyuruhnya bersiap karena Ten sedang menuju ke rumah Eunseo.

Gadis itu buru-buru turun dari rumahnya setelah mengunci rapat pintu dan jendela rumahnya. Pas sekali, saat ia baru saja tiba, Ten datang. Eunseo segera memasuki mobil sahabatnya itu, kemudian Ten melajukan mobilnya menuju kampus.

Selama perjalanan, mereka sempat hening sejenak hingga Eunseo membuka suaranya.

"Ten," panggil gadis itu tanpa melirik Ten. Laki-laki itu menoleh, lalu bergumam, "Hm?"

Eunseo menoleh, lalu bertanya, "Kita jadi cari Renjun kan?"

"Iya dong. Jam istirahat nanti kita ke fakultasnya," jawab Ten.

"Kalo misal dia ngga ada gimana?" tanya Eunseo lagi yang merasa khawatir jika Renjun tidak bisa ditemukan. Secara, Eunseo sangat membutuhkan Renjun untuk menjawab teorinya semalam.

"Pasti ada. Dia cowok alim yang ngga pernah absen," terangnya. Tapi tetap saja firasat Eunseo mengatakan kalau Renjun tidak datang ke kampus.

Ya sudah, Eunseo hanya mengangguki jawaban Ten.

Sesampainya di parkiran kampus, Eunseo dan Ten berjalan menuju kelasnya. Mereka berdua menebak kalau Yuqi atau pun Lucas pasti punya info terbaru mengenai kasus pembunuhan yang sedang ramai itu.

Benar saja, sesampainya di kelas, Yuqi langsung memanggil Eunseo dan juga Ten untuk segera mendekat.

"Sini deh cepet!" ucap Yuqi yang selalu tak sabaran.

"Apa lagi sih?" tanya Ten.

"Kalian liat berita semalem ngga?" tanya Yuqi.

"Liat, kenapa?" jawab Eunseo.

"Lo ada nemu apa gitu? Maksudnya, ada yang lo curigain ngga?" tanya Yuqi yang sepertinya begitu penasaran dengan kasus itu.

Eunseo tampak berpikir sejenak. Semalam dia memang membuat mind map tentang kasus pembunuhan Jungwoo dan Jisung. Tapi apa harus ia membeberkannya pada teman-temannya?

Tidak, sepertinya tidak perlu. Eunseo harus menemukan atau setidaknya memperjelas hal-hal yang masih belum diketahui agar teman-temannya tidak bingung. Eunseo juga ragu apakah teman-temannya tertarik dengan mind maping yang ia buat.

Tapi yang pasti, ia harus bertemu Renjun dulu.

"HOY! Kok ngelamun si, Seo?" Eunseo terkejut karena Yuqi mengguncangkan tubuhnya dengan tidak santainya.

"Apa apa apa?" Eunseo malah bertanya.

"Ih budeg njir. Gue tanya, lo ada nemu apa gitu atau-"

"Ngga ada," sela Eunseo, lalu ia menaruh kepalanya di atas mejanya, menghadap jendela.

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang