25 - Debat

483 72 23
                                    

"Seo!!"

Suara lengking itu terdengar ke segala sudut ruangan. Sang pemilik nama langsung tersedak air saat Ten memanggil namanya dengan keras. Air yang diminumnya pun muncrat-membuat Jaemin yang masih berdiri dibelakangnya terkekeh.

"UHUKK! UHUKK!"

Melihat Eunseo yang terbatuk, Jaemin pun membantu menepuk punggung gadis itu.

"Lo ngga papa?" tanya Jaemin sambil mengambilkan tisu untuk Eunseo. Gadis itu menerimanya, mengangguki pertanyaan Jaemin, lalu berkata, "Ngga papa kok. Ten sialan!"

Jaemin terkekeh lagi. Sejurus kemudian, Ten memanggil lagi dengan suara lengkingnya.

"EUNSEOOO!! CEPET ANJIR KESINI!"

"TAE SABAR SIH KENAPA?! GUE LAGI MINUM!" Eunseo ikut memekik. Gadis itu tak mendengar respon dari Ten, laki-laki itu hanya ber-oh pelan.

Selesai minum, Eunseo datang dengan wajah kesalnya. Gara-gara Ten, gadis itu tersedak.

"Seo, duduk sini," suruh Ten sambil menepuk tempat kosong disamping kirinya. Eunseo menurut. Ia duduk bersila di atas sofa. Jaemin juga sudah duduk di kursi single, sedangkan Eunseo dan Lucas memilih goleran di atas karpet.

"Paan sih?" tanya Eunseo sambil mengambil sebungkus camilan yang tadi Jaemin beli, lalu membukanya.

"Tadi gue mau ngomong tapi malah lo pergi,"

"Nah iya tadi lo mau ngomong tapi ngga jadi. Apaan heh?" sahut Lucas yang teringat perkataan Ten saat di balkon tadi.

"Gue mau ke Thailand besok Senin. Eunseo juga mau ikut," ucap Ten yang langsung disambut dengan bulatan mata Yuqi dan Lucas.

"APAA?!! NGGA! NGGA BOLEH! UDAH LO AJA SONOH YANG KE THAILAND! EUNSEO NGGA BOLEH IKUT!" pekik Yuqi yang tidak ingin teman baiknya itu, ikut pergi bersama Ten.

"YEEE! ORANG EUNSEONYA AJA MAU KOK! KAN LO BAKAL MAINNYA SAMA LUCAS TERUS!" kata Ten.

"KATA SIAPA?! NI SI KODOK MAU KE HONGKONG, PULANG KAMPUNG!" Yuqi mendorong kaki Lucas dengan kakinya. Yang ditendang hanya ber-ah kecil.

"Kapan pulangnya?" tanya Jaemin.

"Besok Senin dong! Samaan kaya Ten," jawab Lucas.

"Ngga! Ngga bisa! Harus ada yang jaga ni dua anak. Kalo di culik gimana?"

"Heh! Gue udah beli tiket!" ketus Lucas sambil melempar bantal ke Ten.

"Emang siapa yang mau nyulik?" tanya Eunseo dengan santainya.

"Heh! Ck! Tau ah! Pokoknya lo ikut gue." Ten mengunci leher Eunseo dengan lengannya.
"Cas, lo pulang kampungnya kalo gue sama Eunseo udah pulang aja, oke?"

"GUENYA YANG NGGA MAU KALO EUNSEO DI BAWA! EUNSEO BIAR SAMA GUE! LO SAMA LUCAS PULANG AJA SONOH!

Eunseo masih sabar mendengar perdebatan panas ketiga temannya, sedangkan Jaemin tampak santai memperhatikan interaksi ke-empat temannya sambil memakan camilan yang ia beli.

"Ya udah gini aja! Seo, lo pilih mana? Lo disini sama Yuqi dan gue sama Lucas pulang kampung, apa lo ikut gue pulang kampung? Yuqi sama Lucas terserah mau ngapain bukan urusan kita. Kalo lo pilih yang terakhir, gue janji bakal ajak lo ke tempat yang bagus, makan makanan yang enak, yang mahal, yang Lucas ngga bisa beli." Ten membuat penawaran-membuat Eunseo tampak berpikir dengan posisi kepalanya yang masih dikunci oleh lengan Ten.

Cukup menggiurkan juga tawaran laki-laki itu.

"Hmmm..."

"Seo, kalo lo disini sama gue, ayok dah ke tempat-tempat yang bagus. Gue traktir lo sampe Ten sama Lucas pulang lagi kesini,"

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang