18 - Witness

547 74 2
                                    

"Kasus pembunuhan kembali terjadi pada seorang remaja berinisial ML. Korban ditemukan di rumah apartemennya dengan kondisi terluka parah. Kasus ini juga sama dengan kasus pembunuhan PJ beberapa waktu lalu dengan kondisi lidah korban yang terpotong serta luka lebam pada wajah dan tubuh korban. Menurut seorang narasumber yang merupakan teman dekat korban, pelaku pembunuhan bukanlah ZC, melainkan ada pelaku lain-"

"Hubungi Renjun coba, Ten," suruh Eunseo sambil mematikan televisinya.

"Tapi kalo dia masih sama polisi gimana?"

"Chat aja, tanya dia dimana."

Ten langsung mengambil ponselnya dari dalam saku jeans biru dongkernya, kemudian ia mengirim pesan pada Renjun untuk menanyakan keberadaan temannya itu.

"Berangkat yuk Seo?" ajak Ten sambil menyimpan ponselnya kembali ke saku celananya. Eunseo mengambil totebag dari dalam kamarnya, kemudian ia dan Ten berangkat ke kampus. Hingga sampai kampus pun, Renjun belum juga menjawab pesan Ten. Sebelum mereka turun dari mobil, Eunseo berkata, "Ten, mendingan kita rahasiain semua yang kita tau soal kasus ini. Termasuk tentang Renjun."

"Sip, tenang aja."

Setelah mereka sepakat untuk merahasiakan semua yang mereka tahu tentang kasus pembunuhan itu, mereka pun turun dari mobil dan berjalan menuju kelas mereka. Sesampainya di sana, tidak ada suara Yuqi seperti biasanya. Bukan karena tidak ada, tapi Yuqi tengah melamun sambil menunduk, begitu juga dengan Jaemin dan Lucas. Mereka tampak lesu tak bersemangat. Suasana di kelas juga cukup hening walaupun ada beberapa orang yang tengah mengobrol sambil berbisik. Apalagi selain membicarakan kasus pembunuhan Mark?

"Qi," panggil Eunseo lirih setelah ia duduk dikursinya. Yuqi berbalik, "Hm?"

"Tumben lo diem."

Yuqi berbalik lagi. Terlihat bahu gadis itu merendah sambil membuang napas kasar. Yuqi memijit pelipisnya.

"Habis, Seo. Temennya Chenle mati semua. Gila," kata Yuqi lirih dengan mata terpejam.

"Gue ngga nyangka pertemanan bisa berakhir tragis," sahut Lucas lirih. Laki-laki itu juga menundukkan kepala. Eunseo melirik Jaemin yang masih diam. Laki-laki itu tak bergerak sama sekali. Tapi tak lama kemudian, laki-laki bernama Na Jaemin itu berbalik dengan tatapan matanya yang sayu. Setelah itu, Jaemin membuang napas halus.

Jaemin tampak diam sejenak, seperti sedang menyusun kalimat untuk dilontarkan.

"Gue denger ada pelaku lain selain Chenle. Kalian udah denger itu?" tanya Jaemin.

Lucas dan Yuqi mengangguk.

"Gue denger tadi pagi sebelum ke kampus. Hhh! Gue penasaran banget, sebenernya pelaku aslinya tuh siapa?" ucap Lucas sedikit kesal campur gemas.

"Kalo lo udah tau siapa pelakunya, lo mau apa emang?" tanya Jaemin.

"Gue potong lah lidahnya dia biar ngerasain gimana sakitnya," ketus Lucas.

"Kaya berani aja lo. Palingan pas baru ketemu lo udah ngompol duluan," celetuk Yuqi.

"Engga ya enak aja!"

Mereka hening kembali, Jaemin juga kembali ke posisi semula. Namun, ada firasat aneh yang mengganggu Eunseo saat laki-laki itu kembali ke posisinya.

➖➖➖

"Ayam gue mana ya Tuhan?! Lucas lama banget belinya!" keluh Yuqi tak sabaran karena ia sudah lapar. Siang ini, Eunseo, Ten, Yuqi, Lucas dan Jaemin makan bersama di kantin. Lucas, Ten dan Jaemin tengah membeli makanan, sedangkan Eunseo dan Yuqi menunggu di meja makan pojok kantin.

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang