21 - Narkoba

593 79 26
                                    

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terletak di sebelah kantin kampus. Sebelum makan bersama teman-temannya, dia memang izin untuk pergi ke kamar mandi dahulu. Setelah masuk, ia pun pergi ke bilik yang kosong, lalu menutupnya. Selagi buang air, tiba-tiba saja terdengar dua orang gadis yang sedang membicarakan sesuatu di luar bilik kamar mandi. Lebih tepatnya membicarakan dosen mereka yang menghilang sejak lima hari yang lalu. Eunseo yang penasaran pun tampak menguping pembicaraan kedua gadis itu.

"Kata Haechan, dosen Lee sama sekali ngga bisa dihubungi. Sakit kali ya dia?" kata gadis bernama Luda. Ia tengah menggosok kedua tangannya menggunakan sabun cair.

"Enggak. Katanya sih dosen Kim udah ke rumah dosen Lee, tapi cuma ada istri sama anaknya doang. Mereka juga ngga tau dosen Lee kemana. Katanya juga ngga pulang sejak lima hari itu," ujar gadis bernama Soobin. Raut wajahnya tampak sangat khawatir.

"Apa jangan-jangan main sama cewe lain? Terus tinggal di rumah cewe itu?" celetuk Luda.

"Ngarang! Ngga mungkin lah orang baik kaya dosen Lee main cewek," sahut Soobin.

"Ya siapa tau kan? Keliatannya emang baik pake banget, tapi aslinya? Siapa yang tau?" kata Luda sambil membilas tangannya dengan air. Mendengar itu, Soobin pun membenarkan.

"Mungkin dosen Lee lagi ada masalah," final Soobin. Setelah selesai mencuci tangan dan melakukan touch up, mereka pun pergi. Kepergian mereka bersamaan dengan keluarnya Eunseo dari bilik kamar mandi. Pandangannya tertuju pada pintu keluar sambil mengerutkan dahi. Ia pun berjalan mendekati wastafel untuk cuci tangan, kemudian mengeringkan tangannya menggunakan beberapa lembar tisu. Sambil mengeringkan tangannya, Eunseo kembali mengingat apa yang tadi dibicarakan kedua gadis itu.

Dosen Lee menghilang.

Eunseo sendiri pun tak tahu siapa dosen Lee itu karena ada banyak dosen bermarga Lee dikampusnya. Gadis itu tampak berpikir sambil mengernyitkan dahi. Ia curiga jika menghilangnya dosen Lee adalah pertanda bahwa kasus pembunuhan berantai masih belum selesai.

"Ini bukan pembunuhan berantai kan?" gumamnya dengan tatapan serius. Pandangan matanya tertuju pada lantai kamar mandi.

"Kalo iya, berarti si pembunuh ngga cuma ngincer mahasiswa doang,"gumamnya lagi. Tak lama kemudian, ia membuang napas kasar.

"Semoga aja bukan," finalnya. Ia pun membuang tisunya ke dalam tong sampah yang berada di bawah wastafel, lalu pergi menghampiri Yuqi yang sedang menunggu makanan datang di ujung kantin, tempat favorit saat makan siang.

"Pada kemana?" tanya Eunseo saat ia baru saja tiba, lalu menarik kursi di samping kiri Yuqi untuk diduduki.

"Ten sama Lucas lagi beli jajangmyeon. Si Jaemin lagi pesen minum," jawab Yuqi sambil memainkan ponselnya. Eunseo hanya mengangguk-angguk. Sejurus kemudian, ia mengingat sesuatu.

"Qi," panggil Eunseo.

"Hm?" gumam Yuqi tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Ia hanya scroll explore instagram.

"Lo udah denger belum kalo dosen Lee hilang?" tanya Eunseo lirih. Setelah mendengar itu, kedua mata Yuqi langsung membelalak. Ia terkejut mendengarnya hingga ia memekik dan mengejutkan banyak orang.

"HAH?!"

"Ssssttt! Kagetnya biasa aja kali!" omel Eunseo lirih.

"Mana ada kaget biasa aja? Eh, tapi lo serius? Tau dari mana?" tanya Yuqi bertubi-tubi. Kini suaranya lebih rendah, bahkan posisi mereka sedikit lebih dekat.

"Gue ngga sengaja denger obrolan cewek-cewek waktu gue di kamar mandi. Katanya dosen Lee hilang. Gue ngga tau sih mereka dari fakultas mana. Tapi kayanya itu dosen mereka," terang Eunseo.

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang