10 - Lost

572 80 11
                                    

Ten terbangun dari tidurnya setelah merasakan hawa dingin yang masuk melalui celah jendela mobilnya yang sejak awal memang sedikit di buka. Matanya tertuju di mana Eunseo-oh, Eunseo tidak ada disampingnya. Otomatis laki-laki itu membelalak dan terkejut. Ia mencari-cari keberadaan Eunseo di kursi penumpang, tidak ada. Akhirnya, Ten keluar dari mobilnya dengan rasa panik.

Kemana Eunseo? Apakah Renjun sudah terlihat makanya Eunseo tidak ada?

Kalau iya, kenapa Ten tidak dibangunkan? Ini tidak adil. Segera mungkin ia mencarinya-berkeliling untuk mencari Eunseo. Seketika Ten mengingat sesuatu. Ia pun balik menuju mobilnya, kemudian-oh tidak, tas milik Eunseo tertinggal dan ponselnya-

Tut...tut...

Ten dengan cepat menelepon Eunseo saat ia tahu kalau tidak ada ponsel di tas milik Eunseo. Berarti gadis itu membawa ponselnya.

Lama tidak di angkat setelah lebih dari sepuluh detik, Ten pun mencoba menelpon lagi.

Tut...tut...

Sepuluh detik kemudian, Ten melakukan hal yang sama seperti sebelumnya hingga lebih dari empat kali sambil berjalan mencari Eunseo. Ten begitu cemas, bahkan rasanya ingin menangis saja karena takut Eunseo di culik atau di sakiti oleh orang jahat.

"Ini bocah mana si?!"

Ten berdiri ditengah-tengah perempatan sambil mencoba menelpon Eunseo untuk yang ke enam kalinya. Matanya juga memandang ke segala arah untuk menemukan sosok gadis bernama Eunseo. Ten juga bingung harus ke arah mana ia mencari sahabatnya.

Tiba-tiba, Ten teringat sesuatu. Ia pun membuka aplikasi pelacak, kemudian ia mengetikkan nomor ponsel milik Eunseo. Tak lama kemudian, Ten melangkahkan kakinya dengan cepat, kemudian ia berlari mengikuti petunjuk yang diarahkan oleh aplikasi pelacak tersebut.

Tak lama, Ten sampai di sebuah pertigaan. Pelacaknya berhenti tepat di sana. Namun, ia tidak menemukan keberadaan Eunseo. Ten pun menajamkan penglihatannya, dan sampailah pada suatu benda yang tergeletak di aspal dekat mobil.

Ten memandangi ponsel tersebut cukup lama. Kemudian ia melangkah pelan menghampiri ponsel itu. Ten menelan salivanya. Entah kenapa laki-laki itu memiliki firasat yang buruk. Untuk memastikan bahwa itu bukan ponsel milik Eunseo, Ten pun menelepon lagi dan...

Ponsel yang tergeletak itu menyala dan menampakkan sebuah panggilan masuk dengan penelepon bernama,

Chittaphon♥️

Ten mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian ia mematikan ponselnya dan meraih ponsel milik Eunseo.

6 panggilan tidak terjawab dari Chittaphon♥️..

Ten memejamkan matanya sejenak sambil menarik rambut frustasi. Rasanya ingin berteriak dan memanggil nama Eunseo sekencang-kencangnya agar gadis itu dengar dan membuat sebuah tanda keberadaannya, tapi ini sudah malam dan pasti akan mengganggu orang-orang.

Ten pun mencoba menenangkan dirinya, membuang napas banyak dan berusaha untuk tidak menangis. Ten tidak boleh cengeng. Dia harus bergerak cepat sebelum Eunseo-

PRANG!

Suara itu mengejutkan Ten. Matanya segera mencari-cari asal suara itu, suara kayu ringan yang jatuh. Matanya pun tertuju pada sebuah gang kecil tak jauh didepannya. Ten berlari ke arah gang tersebut dan...

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang