Hari ini adalah jadwal penerbangan Ten dan juga Lucas. Mereka beda jam penerbangan. Ten jam delapan pagi, sedangkan Lucas jam enam pagi. Tentu saja, Eunseo, Yuqi, Ten dan juga Jaemin akan mengantar keberangkatan Lucas dan mereka kini sudah stay di airport setengah enam pagi.
"Udah si nangisnya. Cuma seminggu doang, Qi, ya elah," kata Lucas sambil mengusap air mata Yuqi. Gadis itu menangis sejak sebelum ke bandara. Bagaimana tidak? Yuqi akan merasa hampa tanpa kehadiran laki-laki itu. Satu minggu tanpa pacarnya? Entah lah, Yuqi sendiri tidak yakin apakah bisa menjalani hari-harinya tanpa Lucas.
"Salah siapa lo ngga ikut?" cibir Ten.
"BILANGIN GUE MALES PERGI-PERGI! Lagian keluarga gue lagi di Paris," sewot Yuqi.
"Ya lo kesana dong, nyusul," sahut Jaemin sambil merangkul bahu Lucas.
"BILANGIN GUE MALES KEMANA- MANA!" pekik Yuqi.
"Iya iya udah iya, kan masih ada gue, Qi, udah tenang aja," kata Eunseo. Ten sendiri merasa gemas dengan Yuqi.
"Noh, kan masih ada Eunseo," Lucas menunjuk Eunseo.
"YA YA YA!" Yuqi melepas pelukannya, lalu mengusap air matanya dengan kasar. Melihat itu, Lucas mengusap rambut pacarnya karena gemas. Beberapa menit berselang, panggilan untuk keberangkatan pun terdengar ke telinga mereka. Yuqi yang masih merangkul lengan Lucas pun, tiba-tiba saja jantungnya berdetak cepat. Dia akan berpisah sementara dengan Lucas, pacarnya.
"Ck! Gue benci LDR," gumam Yuqi yang masih bisa terdengar teman-temannya.
"Gue ngga mau respon. Jawabannya juga mesti sama aja, bilangin gue males kemana-mana!" gumam Ten, lalu menirukan cara Yuqi mengomel. Eunseo yang mendengarnya terlihat menahan tawanya.
"Udah sana lo pergi!" usir Ten pada Lucas.
"Dih! Lo juga sana pergi! Udah lo semua pergi!" Lucas mengusir balik. Yuqi masih saja merangkul lengan Lucas.
"Qi, gue pulang ya? Tunggu gue seminggu lagi, oke?"
"Ya,"
"Ntar kalo gue udah sampe rumah, gue vidcall, oke?"
"Ya,
"Eh, lo ada duit kan buat pegangan?"
"Ya,"
Eunseo, Ten dan Jaemin tertawa lirih melihat Yuqi yang badmood, namun tetap saja masih belum melepaskan rangkulannya pada Lucas.
"Udah ih, lepas, ntar gue telat."
"Ya,"
Lucas menengadah, menghembuskan napasnya cepat, lalu ia melepas rangkulan tangan Yuqi dilengan kanannya. Namun, Yuqi malah semakin mengeratkan rangkulannya.
"Qi,"
"Ya,"
"Gue cium nih!"
"Ya,"
Cup.
Lucas mengecup pipi kiri Yuqi, lalu ia langsung pergi dari hadapan teman-temannya. Yuqi jelas melotot dan langsung menatap Lucas tak percaya.
"Gue pulang gaes! Ten, lo hati-hati ntar! Jaem, lo juga hati-hati! Seo, tolong jagain Yuqi bentar! Seminggu lagi gue balik, bye!"
"Iya tenang aja, Yuqi gue jagain!" kata Eunseo sambil melambai, begitu juga dengan Ten dan Jaemin. Mereka membalas lambaian tangan Lucas.
Raut wajah Yuqi kini berubah. Ia mewek, air matanya jatuh lagi sambil menatap Lucas yang berjalan semakin menjauh. Ah, laki-laki itu tersenyum lebar pada Yuqi. Entah senyum apa itu. Yang pasti, Lucas merasa bahagia karena ia akan bertemu dengan keluarganya. Namun di satu sisi, ia harus melepas Yuqi selama satu minggu. Tapi Lucas yakin kalau dirinya akan tetap bahagia tanpa kehadiran Yuqi. Lagipula ini hanya sementara. Satu minggu. Bagi Lucas, satu minggu hanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] CRIMINAL
Mystery / ThrillerApa kau tahu pelajaran apa yang paling berharga di dunia yang kejam ini? Mengenal rasa sakit. Kau tidak tahu apa yang ada di hati seseorang saat kau membuka mulutmu itu. WARNING⚠️🔞 © piscack, 2019 cover by © piscack