30 - If Only

458 72 4
                                    

"Telfon Ten, suruh dia pulang!"

Perintah mendadak dari Renjun itu langsung membuat Eunseo panik setengah mati. Bagaimana tidak? Masalah ini benar-benar serius hingga Renjun menyuruh Ten untuk pulang. Dengan seluruh tubuh yang gemetar, Eunseo mencari nama Ten dikontaknya. Kini, dia benar-benar panik. Deru napas yang cepat, keringat dingin juga terus keluar dari pori-pori kulitnya.

Eunseo takut, sangat takut jika terjadi hal buruk pada Yuqi, teman baiknya.

Renjun masih memantau kamera cctv itu. Namun sayang, tidak ada sesuatu yang lain selain mobil yang lewat sekilas tadi. Renjun bisa memastikan, kalau pemilik mobil itulah yang menculik Yuqi.

Renjun tampak bergegas membuka pintu mobil dan menaruh laptop di kursi yang tadi ia duduki. Hal itu membuat Eunseo menoleh dengan cepat dan bertanya, "Lo mau kemana?!"

"Mau cari cctv sekitar sini. Lo disini aja sampe gue balik. Kunci mobilnya dan jangan bukain buat orang selain gue, ngerti?"

Sebagai tanda paham, Eunseo menganggukan kepala. Ia pun tetap di dalam mobil dan menguncinya untuk berjaga-jaga sambil terus menempelkan telepon ditelinganya. Ia sudah menghubungi Ten sejak satu menit yang lalu, tapi belum juga diangkat. Biasanya, Ten tidak se-lama itu untuk mengangkat telepon dari Eunseo.

Tapi ini kenapa? Kenapa di saat genting seperti ini, Ten sulit dihubungi?

"Nomor yang Anda tuju sedang dalam panggilan lain-"

Baiklah, akhirnya gadis itu spam chat.

Chittaphon♥️

Eunseo
TEN|
TEN|
TEN|
TEN|
JAWAB TELFON GUE SEKARANG!|
PENTING!|
PLIS!|
TEN TOLONG!|
10.15 pm

Di seberang sana, Ten menjauhkan ponsel dari telinganya karena ada banyak pesan masuk. Ia pun melihat pesan dari notif bar. Tak mungkin untuk tak terkejut, laki-laki itu segera meminta Lucas untuk end call.

"Cas, gue matiin dulu ya? Eunseo telfon gue ternyata," izin Ten.

"Oke oke."

Setelah Lucas mengiyakan, Ten langsung saja mengakhiri panggilan dan langsung menelepon Eunseo balik.

Eunseo menggigit kuku dengan perasaan cemas. Bolak-balik juga ia mencari-cari keberadaan Renjun dari dalam mobil. Laki-laki itu juga sudah tak terlihat sama sekali.

Drrrttt...

Ponsel Eunseo bergetar tiba-tiba. Telepon dari Ten pun segera ia angkat.

"Halo Ten."

"Halo? Ada apa, Seo?"

"Ten, lo pulang sekarang bisa?" tanya Eunseo panik dengan tangan yang masih gemetar. Bahkan, rasanya ingin menangis karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Yuqi. Eunseo sendiri masih meng-klaim dirinya bersalah. Andaikan dia tidak ceroboh, mungkin dia tidak akan kehilangan Yuqi.

Pertanyaan tiba-tiba itu pun membuat Ten terkejut sekaligus penasaran. Dia juga merasa was-was jika ada sesuatu yang buruk terjadi.

"Ada apa emang? Bukannya tadi lo nyuruh gue jangan pulang sekarang?"

Eunseo langsung saja membuang napasnya cemas. Seketika ia menunduk, memijit kepalanya yang terasa sakit sambil sesekali menarik rambutnya frustasi, lalu menangis.

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang