35 - Blood, sweat and tears

561 71 6
                                    

Gelap.

Apa yang pertama kali laki-laki itu rasakan setelah sadar adalah rasa sakit pada seluruh tubuhnya. Rasa nyeri dipunggung, rasa perih di beberapa bagian tubuh yang terluka karena gesekan benda serta sakit pada kepalanya, ia merintih. Suara rintihan itu membuat gadis yang terikat diseberangnya menangis dan membuat suara nyaring agar laki-laki itu cepat sadar.

"HHHMMMM!! HMMM!! HMMMMM!!" Song Yuqi menghentakkan kaki sekuat mungkin walaupun masih terikat pada kaki kursi. Bukannya kesal karena berisik, Na Jaemin malah menyeringai lebar tanpa mengeluarkan suaranya. Ia benar-benar menikmati apa yang ia lakukan sekarang. Melihat kedua temannya-tidak, melihat kedua musuhnya menderita membuatnya bahagia karena bisa membalaskan dendamnya yang bertahun-tahun ia pendam.

"HMMMM!!" suara Yuqi mulai melemah. Ia kehabisan suara karena terus menangis dan berteriak. Sangat sakit, seluruh tubuhnya mati rasa hingga ingin mati saja. Lucas masih belum sepenuhnya sadar. Hal itu membuat Jaaemin tak sabar untuk segera memakinya.

Perlahan, kedua mata Lucas terbuka. Sesuatu yang mengikat tubuhnya kencang itu membuatnya melebarkan mata. Ia bahkan menelusuri ke setiap senti tubuhnya.

Apa-apaan ini? Kenapa gue diiket di sini? Batin laki-laki itu. Lucas terus menggoyangkan tubuhnya karena takut. Namun, kedua matanya menangkap sosok gadis yang terikat lemah diseberangnya. Diam. Laki-laki itu diam membeku setelah apa yang ia lihat sekarang. Kedua matanya pun mulai berkaca-kaca.

"HHMMM? HMMM? HHMMMPPHHH!! HHHMMMMPPHH!!" Lucas berteriak dari balik kain yang menutupi mulutnya. Ia menghentakkan tubuhnya dan menangis melihat Yuqi yang banyak terluka. Gadis itu sudah tak punya tenaga lagi untuk berontak. Ia terlalu sakit untuk bergerak. Ia pun hanya bisa menangis tanpa melakukan apapun.

"Udah bangun?" tanya Jaemin tiba-tiba yang duduk di serong belakang Lucas. Ia sedang mengunyah permen karet sambil duduk dengan menyilangkan satu kakinya. Mendengar suara yang tak asing itu, Lucas menoleh. Terlihat jelas bahwa dirinya sangat terkejut dengan apa yang lihat sekarang ini.

Jaemin? Kenapa dia di sini? Ada apa sebenarnya? Kenapa sorot matanya terlihat berbeda? Pikir laki-laki itu.

Jaemin membuang permen karetnya sembarangan. Ia bangkit, kemudian melangkah perlahan menghampiri Yuqi dan Lucas dan berdiri diantara keduanya. Kedua tangannya pun diselipkan ke dalam saku celana trainingnya.

"HMM?" Lucas bertanya-tanya, kenapa Jaemin terlihat seperti orang jahat? Rasanya Lucas ingin menanyakan banyak hal, namun terhalang kain yang menutupi mulutnya.

Jaemin menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya lewat mulut. Ia menyeringai kemudian.

"Lo tau kenapa gue ngumpulin kalian berdua di sini?" tanya Jaemin pada Lucas. Yuqi jelas sudah tahu apa yang akan Jaemin lakukan.

"Hmm? Hmm?" Lucas hanya bisa bergumam. Jaemin pun mendengus kecil sambil menunduk. Seketika, ekspresi wajahnya berubah dingin. Sorot matanya menjadi sangat tajam saat melayangkan tatapannya pada Lucas. Kedua tangannya mengerat kuat dan ia pun secara spontan menghantam pipi kiri Lucas hingga laki-laki itu jatuh bersama kursi.

BUGG!

Sakit, sangat sakit karena Jaemin benar-benar menghajarnya dengan seluruh tenaganya. Bukan hanya di wajah, ia pun merasakan sakit yang luar biasa pada lengannya yang diikat kebelakang kursi karena terhimpit benda keras itu. Seakan-akan tulang lengannya patah.

"HHHMMMPPPHHHHHH!!! HHHMMMPPPHHHH!!!" Yuqi berteriak, ia benar-benar menangis melihat pacarnya disakiti.

JAEMIN STOP!! GUE MOHON!! Teriak gadis itu dalam hati. Andai saja Jaemin mendengarnya. Ia benar-benar tak kuat melihat Lucas terluka seperti ini. Ia kembali berontak sekuat mungkin, namun Jaemin malah menarik rambut dan menampar gadis itu. Wajah Yuqi berpaling ke samping akibat tamparan keras dari Jaemin. Perih dan panas rasanya, yang ia lakukan hanyalah menangis. Lucas pun kembali berteriak hingga otot-otot wajah dan lehernya terlihat jelas. Ia sangat marah karena dengan entengnya Jaemin melayangkan tamparan pada gadis yang sangat ia jaga itu.

[COMPLETED] CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang