7 - [HYDRO MAN & SKRULLS]
//PS: kenapa di list sinister six di bab 6 gak ada Hydro-Man, tapi di bab 7 muncul? Kenapa yaa? XD Yang jelas, aku bukan typo, kok hehe... Anyways, enjoy!//
REMBESAN air yang menderas ke lantai bawah membuatku dan TONY berada dalam kegelapan. Seketika, lampu mati, hanya arc reactor kami yang menerangi ruangan ini.
Yah, untung saja kostum Mark 86 dan Rescue berada dekat dengan kami. Jadi, aku tidak perlu bersusah payah mencari senter atau semacamnya. Tepat setelah bunyi ledakan itu, kami sama-sama sigap mengenakan arc reactor masing-masing.
Khusus untuk TONY, dia 'memanggil', bukan mengambil arc reactornya-seperti pada Mark 42.
Tanpa berbasa-basi, ia mengaktifkan tamengnya dan mendobrak atap ruang bawah tanah ini, membuka jalan tercepat menuju lantai atas.
Aku mengikuti.
Situasi malam hari di sana sudah tidak sedamai saat kutinggalkan. Gelap, jelas-dan yang tersisa dari rumah impianku dan Tony ini hanyalah kehancuran.
"Pindai ruangan."
Pengelihatan Rescue menampilkan ruangan di sekitarku. Dari kamar tamu, terlihat Happy dibantu Harley sedang menolong May untuk berlari lebih cepat. Memindai sekeliling kembali, ada pula...
... TONY dan Morgan.
Morgan!
Aku sudah berniat akan terbang menghampiri mereka, setidaknya sebelum berliter-liter air menghalangi jalanku. SPLASH! Kalau tidak sigap menghindar, aku pasti sudah terlempar ke sembarang arah.
Pandanganku teralihkan ke atas danau, lalu ke sekitarnya. Ada Peter yang tengah berjongkok di atas pohon tertinggi, mengambil ancang-ancang penyerangan. Kemudian, spiderboy itu melompat ke dalam reruntuhan rumahku, mencari sesuatu.
Penasaran, aku bertanya, "Apa yang dia lakukan?"
Dalam mode A.I-nya, TONY menjawabku, "Dia akan membuat ledakan listrik." "Tertarik untuk membantu, Pep? Aku sudah mengamankan puteri tidur Morgan dalam bajunya."
Aku berdecak, lagi-lagi merasakan atmosfer Tony-masih-hidup itu lagi. Tak menghampirinya, aku justru terbang lebih tinggi, kemudian mencoba menembakan tenaga arc reactorku kepada gelombang air danau itu.
"Seharusnya kau mendengarkanku, Pep."
Suara A.I itu menggangguku lagi. Kubalas saja dia dengan, "Yah, benar begitu?"
Di hadapanku, satu tembakan energi itu ternyata tidak berdampak apapun kepada gelombang airnya. Cepat, justru gelombang air itu menampakan wajahnya. Seorang pria. Aku tidak mengenalnya, maka sudah jelas incarannya hanya Peter-dan, siapapun orang ini, dia tidak berhubungan dengan Stark Industries. Itu bagus.
Yang kulihat selanjutnya adalah sosok itu yang berancang-ancang ingin menghujamkan pukulan kepadaku.
Oke, Pepper. Ini tidak akan jauh berbeda saat kau berhasil menghindari hujan api milik pasukan Thanos.
SPLASH! SPLASH! SPLASH! SPLASH!
Pukulan dihujamkan kepadaku. Lekas, kugunakan kecepatan nano pada jetstream baju besi ini, menghindar. Tak ketinggalan, aku berusaha membalas. Tembakan listrik kuaktifkan, lalu....
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGACY [Fan Fiction] ✔
Fanfiction[Setting waktu setelah Avengers Endgame] [Fanfict MCU] "Kau bisa istirahat sekarang." Itulah kalimat terakhirku untuknya. Untuk pahlawan terbaik. Untuk sang penyelamat jagad raya. Untuk ayah terbaik bagi anak-anak kami. Dia pergi dengan tenang, aku...